JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) harus adaptif terhadap transformasi digital.
"Sistem pemerintahan di Indonesia turut berubah dengan adanya transformasi digital," terang Tjahjo pada acara upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVII Tahun 2020, di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Selasa (08/12/2020).
Menteri Tjahjo mengatakan beradaptasi dengan kondisi tersebut, diperlukan pimpinan unit kerja atau instansi pemerintah yang menciptakan perubahan sekaligus pemanfaatan teknologi.
Menteri Tjahjo meyakini, proyek perubahan para peserta pelatihan, sebagian besar adalah inovasi terkait pemanfaatan teknologi atau digitalisasi.
“Transformasi digital memanfaatkan teknologi dalam proses tata laksana dan pemberian pelayanan publik,” ungkapnya.
Baca juga: ASN Positif Covid-19, Kantor Kecamatan Cilandak Jaksel "Lockdown"
Menteri Tjahjo menyebut konteks tata laksana, seperti digital governance menjelma dalam produk e-office, e-money, e-kepegawaian, e-disposisi, e-perencanaan, e-penganggaran, dan lain sebagainya.
Sementara dalam pelayanan publik, e-governance ditunjukkan dengan berbagai produk layanan yang memungkinkan masyarakat tidak perlu bertatap muka dengan pemberi layanan. Permintaan atau pengajuan pelayanan bisa diakses melalui smartphone, bahkan pembayaran dilakukan dengan cara nontunai.
Bahkan, Menteri Tjahjo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memberi arahan khusus bagi Kementerian PANRB untuk memaksimalkan penggunaan artificial intelligence atau AI dan big data. Road map penataan SDM aparatur juga menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.
Baca juga: Lembaga Dibubarkan Jokowi, Tjahjo Klaim Negara Berhemat Rp200 Miliar
Ada empat pekerjaan utama yang harus dilakukan untuk mencapai transformasi birokrasi, yakni transformasi budaya, transformasi struktural, reformasi regulasi, dan reformasi digital.
“Transformasi digital sebagai pengikat ketiganya,” tegas Menteri Tjahjo.
Dia menjelaskan bahwa transformasi digital mengubah berbagai sendi kehidupan masyarakat menjadi lebih cepat, instan, dan sederhana. Perlahan, masyarakat meninggalkan cara-cara manual. Pemerintah harus merespon perubahan tersebut. Tentu diiringi dengan kompetensi atau pengembangan talenta para ASN. (johara/ys)