Masyarakat Berharap Vaksin Gratis

Selasa 08 Des 2020, 06:00 WIB
Vaksin Covid-19. (ist)

Vaksin Covid-19. (ist)

KITA patut bersyukur, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid -19 telah datang, hingga kini masih dalam tahapan uji mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma, di Bandung, Jawa Barat.

Vaksin buatan Sinovac RRC ini perlu izin dari BPOM sebelum diberikan kepada masyarakat. Artinya sebelum memulai vaksinasi harus melalui sejumlah tahapan uji klinis dan prosedur ilmiah untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat. Juga meningkatkan efektivitas vaksin itu sendiri.

Jika hasilnya baik, vaksin boleh beredar dan vaksinasi dapat dilakukan, jika tidak tentu akan ada penundaan untuk disempurnakan. Kita tahu, uji klinis terhadap vaksin tersebut sudah dilakukan sejak Agustus lalu.

Uji klinis dan pertimbangan ilmiah menjadi penting dengan tujuan agar vaksin benar – benar dapat digunakan untuk mencegah Covid-19, bukan menambah masalah baru pada aspek yang berbeda.

Baca juga: Tim Pemburu Covid Beraksi

Karenanya tranparansi terkait hasil uji klinis dan pertimbangan ilmiah perlu diampaikan kan kepada publik. Termasuk beberapa hal yang wajib diwaspadai terkait vaksinasi.

Ini menjadi penting agar masyarakat nantinya dapat memahami dan mengerti setelah divaksinasi. Ya, semacam tips sehat vaksinasi Covid-19.

Jika melihat kedatangan vaksin yang 1,2 juta dosis, kita dapat asumsikan uji klinis hasilnya tidak mengecewakan.

Dengan kata lain, vaksin produk Sinovac ini, tinggal menunggu hari peredaran.

Baca juga: Putus Mata Rantai Suap

Di sisi lain, vaksin ini sudah ditunggu – tunggu masyaakat, dengan harapan sebagai obat mujarab mencegah penularan.

Optimisme vaksin sebagai obat ampuh melawan Covid, perlu dibangkitkan agar terbangun motivasi untuk ikut berpartiipasi  dalam proses vaksinasi secara masif. Mulai distribusi, pelaksnaan vaksinasi hingga pasca vaksinasi.

Yang tak kalah pentingnya adalah eduksi dan sosialisasi mengenai vaksin Covid-19 dapat dilakukan dengan menggandeng tokoh masyarakat dan tokoh agama, kalangan akademisi, swasta, maupun civil society.

Hal lain, kejelasan informasi kapan pemberian dan penerimaan vaksin, prosedur dan mekanismenya.

Harga vaksin mandiri, bagaimana dengan yang gratis dan difasilitasi. Siapa saja, klasifikasinya bagaimana. Dan, yang lebih penting harga tidak menjadi hambatan vaksinasi.  Meski begitu, masyarakat berharap adanya vaksin gratis. (*)

Berita Terkait

Bersih, Profesional dan Berintegritas

Selasa 15 Des 2020, 06:00 WIB
undefined
News Update