JAKARTA - Jumlah kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan dan terlihat lebih baik dibandingkan rata-rata dunia.
Capaian baik ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Masyarakat juga harus belajar dari perkembangan beberapa negara di Eropa, yang harus kembali melakukan lockdown karena terjadi kenaikan pada kasus positifnya.
"Kita harus menghindari ini dengan disiplin protokol kesehatan. Kita harus menjaga dan screening mobilitas masyarakat keluar masuk Indonesia, untuk menghindari kunjungan yang masuk dari Eropa atau beberapa negara lainnya yang mengalami musim dingin," ucap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers melalui kanal YouTube BNPB.
Kondisi terkini di sejumlah negara Eropa mengalami pandemi COVID-19 gelombang kedua. Seperti Inggris, Perancis, Jerman, Belgia dan Yunani. Sehingga otoritas negara pada masing-masing negara memutuskan lockdown.
Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Lebih Rendah Dibanding Dunia, Satgas: Jangan Lengah!
Risiko penularan yang tidak terkendali akibat masyarakat mulai menganggap enteng protokol kesehatan. "Jangan sampai hal ini terjadi di Indonesia," kata Wiku.
Wiku menegaskan saat ini Indonesia sudah memiliki beberapa pencapaian penanganan COVID-19 yang semakin baik.
Seperti pencapaian per 5 November 2020, jumlah kasus aktif sebanyak 54.306 kasus atau 12,75%, lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia berada di angka 25,8%. Penambahan kasus positif sebanyak 4.065 kasus.
Sedangkan kasus sembuh berjumlah 357.142 kasus atau 83,9%. Dimana kasus sembuh dunia sebesar 71,3%.
Sedangkan jumlah kasus meninggal kumulatif 14.348 kasus atau 3,4% dimana kasus meninggal dunia 2,5%.
"Saat ini penanganan COVID-19 di Indonesia sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, dan ini terlihat dari penurunan kasus positif dan penurunan angka kematian," jelasnya.