Kasmaran Sesama Teman SD Acara Reuni Berujung Maut

Kamis 05 Nov 2020, 07:30 WIB

Baca juga: Pedagang Nasi Bebek Tewas Dicelurit, Tersangka: Dia Ngambil Istri Saya

Ada yang sudah jadi pejabat, ada yang jadi PNS, ada pula yang jadi politisi DPRD. Tapi ada pula yang jadi rakyat biasa.

Biasanya karena sekolahnya bodo. Ditanya oleh Pak Guru dalam mapel Sejarah, siapa yang membangun Candi Borobudur, jawabnya, “Tukang batu Pak Guru!”

Dalam acara reuni, biasanya kisah-kisah lucu di masa anak-anak itu kembali dimunculkan untuk bernostalgia.

Belum ada kisah cinta di antara mereka. Paling-paling  nyolong jeruk ramai-ramai lalu disetrap Pak Guru, atau jajan di kantin tapi tidak jujur, karena makan dua ngaku satu. Dalam bahasa gaul itu disebut “darmaji” alias dahar lima ngaku siji.

Baca juga: Ada 43 Buaya Lepas dari Bogor, Warga Tangerang yang Diminta Waspada

Nah, dalam reuni itulah Dian ketemu Yudi. Mereka tetap jadi orang biasa, tak punya label jabatan atau profesi.

Tapi keduanya malah bisa asyik ngobrol, dan itu  terus berlanjut setelah reuni usai.

Diam-diam keduanya saling tertarik, sampai kemudian ketemu di hotel, dan ketika Dian ditarik Yudi ke ranjang, terjadilah hubungan mesum itu.

Entah berapa kali Dian-Yudi bermesum ria, sampai ada kesepakatan untuk dilanjutkan ke mahligai perkawinan.

Dian siap menceraikan suami dan Yudi masih minta tempo dengan mengatakan, “Nanti tak tanya istri dulu, mau nggak dia saya ceraikan.” Itu karena Yudi mencoba menjunjung asas demokrasi dalam rumahtangga.

Seminggu kemudian keduanya ketemu di hotel dan kencan lagi. Sehabis kencan Dian menagih Yudi, bagaimana izin prinsip dari istri diperoleh nggak? Jawabnya ternyata, istri tak mau dicerai karena kasihan anak-anak.

Berita Terkait
News Update