JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imron bersama Kasdam Jaya, Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa ikut meninjau langsung rapid tes massal yang digelar di SDN 01/03 Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020).
Kepada awak media, Kapolda bersama TNI dan unsur Muspika Kecamatan Tanah Abang serta Ketua RW Kelurahan Petamburan, mengatakan bahwa pihaknya menindaklanjuti adanya temuan klaster baru penyebaran Covid-19 di DKI.
"Yaitu klaster akad nikah atau kerumunan di Petamburan, kalster Tebet, bandara, dan klaster Mega Mendung," ucapnya.
Oleh sebab itu, sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tersebut, Polda Metro Jaya bersama TNI dan Pemprov DKI Jakarta segera melakukan giat 3T (testing, tracing dan treatmen).
Baca juga: Klaster Kerumunan di Acara Habib Rizieq Bermunculan
Kegiatan itu untuk memastikan masyarakat yang terkonfirmasi virus corona bisa dengan cepat dilakukan tracing dan mendapat penanganan lebih lanjut.
"Tujuannya memutus mata rantai dan juga memastikan mereka segera mendapatkan perawatan yang memadai," tegas Kapolda.
Pada rangkaian kegiatan hari ini, Polri juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan menggunakan kendaraan water canon di lingkungan sekitar Petamburan hingga fasilitas-fasilitas umum.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini juga meminta agar hal serupa tidak kembali terulang, dan hendaknya bisa menjadi pelajaran bagi siapapun untuk selalu disiplin protokol kesehatan di antaranya memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, hingga menjaga jarak.
"Terkait rapid tes massal sendiri, kita telah siapkan 1.000 alat dan akan kita lanjutkan besok (Senin, 23/11/2020). Targetnya pun semua warga yang ada di seputaran Petamburan ini," tegasnya.
Baca juga: Polisi Kerahkan Water Canon, Jalan KS Tubun Disemprot Disinfektan
Sementara itu untuk hasil Rapid Test akan disampaikan melalui Kabid Humas. Disela-sela keterangannya, Kapolda Metro menanggapi adanya penolakan swab tes yang dilakukan Habib Rizieq Shihab oleh Satgas Covid-19, menurutnya hal tersebut dapat merugikan diri sendiri.
"Tujuan kita kan untuk kemanusian , untuk menyelamatkan warga . Kegiatan ini murni kemanusian," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kasdam Jaya, Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menambahkan, tindakan tracing perlu dilakukan setelah adanya kerumunan massa. Mengingat Polri dan TNI sebagai Inisiasi, ke depan masyarakat pun diharapkan memiliki kesadaran lebih untuk keselamatan diri sendiri.
"Memang tingkat kesadaram masayarakat untuk tracing ini masih rendah karena ketakutan dari swab atau jenis rapid yang digunakan," paparnya. Ia pun meminta media untuk ikut membantu mengedukasi, pentingnya melaksanaka testing, tracing dan treatmen". pungkasnya. (deny/tha)