PURWAKARTA, POSKOTA.CO.ID--Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada 21 November kerap dijadikan momentum banyak orang untuk menggelar kegiatan kampanye menanam pohon.
Kegiatan menanam pohon itu dipopulerkan oleh J Sterling Morton, seorang jurnalis yang pecinta lingkungan asal New York, Amerika Serikat.
Peringatan hari tanam pohon tersebut untuk mengingatkan manusia akan pentingnya pohon bagi kehidupan mahluk hidup lainnya, memerangi pemanasan global, mencegah bencana alam, dan melindungi tempat hidup makhluk hidup di dunia.
Karena pohon dianggap menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan berperan sangat penting untuk alam.
Untuk memeriahkan Hari Pohon Sedunia itu lah Pemerintah Kabupaten Purwakarta pada 6 November 2020 lalu melakukan mitembeyan (memulai) penanaman pohon.
Acara itu dipimpin oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika itu akan terus berlangsung sampai pada puncak Hari Pohon Sedunia pada 21 November.
Mitembetan tanam pohon dilakukan di Jalan Purnawarman tak jauh dari Kantor Disporaparbud Purwakarta.
Penanaman pohon ini diikuti hampir seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) usai melaksanakan olahraga rutin setiap Jumat dan para pejabat Pemkab Purwakarta bersama-sama menanam pohon jenis lame.
"Kami hari ini memulai menanam pohon di Purnawarman. Pohon yang kami tanam itu jenis lame yang telah berukuran 3 meter. Insyaallah akan terus dilakukan sampai nanti puncaknya 28 November mendatang," kata Ambu Anne.
Menurutnya, kini pohon lame sudah langka. Padahal, pohon lame itu merupakan ciri khas pohon yang ada di Jawa Barat.
"Pohon (lame) ini langka dan memang pohon khas di Jabar. Jadi, kami ingin lestarikan. Kemudian pohon ini juga miliki estetika serta manfaat untuk industri kreatif dan kerajinan," kata Anne seraya menambahkan, pohon yang ditanam hari di hari pertama gerakan tanam pohon itu sebanyak 30 pohon lame.
Pohon lame atau pohon Pulai adalah nama pohon dengan nama botani Alstonia Scholaris. Pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra.
Lame atau Pulai dikenal juga dengan nama lokal, pule, kayu gabus, lamo, dan jelutung.
Jenis kayu Lame tidak terlalu keras sehingga kurang disukai untuk bahan bangunan karena mudah melengkung jika lembap.
Namun, banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dari kayu dan ukiran serta patung.
Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan.
Kulitnya bisa digunakan untuk bahan baku obat yang salah satunya berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan.
Untuk lokasi penanaman pohon, Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna menyebut akan berbeda-beda termasuk nanti akan dilakukan pula penanaman di sepanjang aliran Sungai Ciherang, aliran Sungai Cilamaya, hingga aliran Sungai Pondoksalam.
"Kami memulai di sini (Purnawarman) karena nanti di sekitar sini kami ingin menata taman, ada pembangunan GOR, sehingga perlu menata dari sekarang. Intinya, di sini nanti akan menjadi pusat dari sport center," kata Bupati Purwakarta Ambu Anne. (ADV)