ADVERTISEMENT

Sayang Aku? Pakailah Maskermu

Sabtu, 19 September 2020 06:30 WIB

Share
Sayang Aku? Pakailah Maskermu

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KITA patut mengapresiasi mereka yang senantiasa memakai masker ketika berada di tempat umum. Ketika sedang bertatap muka, berinteraksi dengan orang lain.
Kita juga salut kepada teman, kerabat yang senantiasa tanpa ragu mengingatkan koleganya untuk menggunakan masker saat bersua.

Belakangan muncul dinamika dari sejumlah kalangan untuk "memaskerkan" Indonesia. Dinamika seperti ini harus segera direspons, utamanya pejabat yang terlibat langsung dalam penanganan pandemi. Direspons oleh para kepala daerah, gubernur, bupati/walikota baik yang daerahnya zona merah, kuning atau pun hijau.
Tidak perlu melihat dinamika ini datang dari kelompok mana, partai apa, pendukung siapa.

Dalam kondisi darurat seperti sekarang ini, tak perlu lagi melihat latar belakang politik, tetapi niat baik untuk menyelamatkan bangsa dari serangan virus Corona.
Siapa pun yang menggelorakan pemakaian masker tidak soal. Bahwa kemudian mereka dapat pujian, memperoleh simpati publik, sah - sah saja karena telah berbuat untuk kebaikan, untuk kesehatan lingkungan. Tak perlu iri. Bukankah pepatah mengatakan "Siapa yang berbuat, dia akan memetik manfaat. Siapa menebar benih, dia yang akan memanen". Tidak berbuat, takkan dapat apa- apa. Apalagi sudah tak berbuat, nyinyir lagi.

Ya, kesadaran memakai masker tak boleh surut karena fakta menunjukkan masih banyak ditemukan pelanggaran.  Data Satpol PP DKI Jakarta menyebutkan sejak 5 Juni hingga 16 September 2020 sebanyak 164.000  warga terkena sanksi karena tidak memakai masker. Ini yang terjaring razia, kita dapat duga jumlahnya lebih banyak lagi.
Siapa pun dia, wajib mematuhi protokol kesehatan jika ingin virus Corona segera sirna dari negeri kita.

Memakai masker hendaknya menjadi kewajiban bagi diri sendiri, siapa pun dia.  Lebih - lebih pejabat mestinya memberi contoh di mana pun berada. Jangan hanya mengingatkan, tapi tidak mempraktikkan.

Di jalan pakai masker, keluar rumah pakai masker, di kantor pakai masker. Di rumah pun pakai masker, jika ada anggota keluarga yang menderita batuk atau flu. 
Ketemu teman dan pacar juga pakai masker. Sebab, maskerku akan melindungimu, maskermu melindungiku. Interaksi jalan terus, tapi tetap saling melindungi, bukan berlindung. Melindungi berarti menyayangi. Karenanya, jika sayang aku? Pakailah maskermu. (jkl).

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT