JAKARTA – PB PABBSI berikan 'lampu hijau’ kepada para lifter pelatnas untuk mengejar prestasi sebanyak-banyaknya tahun depan, termasuk di ajang yang levelnya lebih rendah dari Olimpiade, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua dan SEA Games 2021 di Vietnam.
Hal itu diungkapkan Manajer Pelatnas PB PABBSI, Alamsyah Wijaya, mengingat tipe cabang olahraga angkat besi tidak membutuhkan endurance signifikan.
Oleh karena itu, menurutnya tidak ada masalah jika para lifter tampil dalam banyak event, meski jarak antara PON Papua yang ditunda, sangat berdekatan dengan SEA Games 2021 di Vietnam.
"Gak masalah karena yang diutamakan di angkat besi itu eksplosivitas atau daya ledaknya. Bagi lifter, mencapai hal itu tidak membutuhkan waktu yang lama. ’Dengan quick recovery pun masih oke,’’ kata Alamsyah.
Menurut Alamsyah, para lifter mendapat kesempatan untuk bisa berkontribusi terhadap daerah mereka masing-masing dengan adanya PON. Seperti, Eko Yuli Irawan dan atlet lainnya merupakan binaan daerah masing-masing sebelum tergabung dalam pelatnas.
"Eko, misalnya, membela Jawa Timur sejak PON 2016. Kemudian Triyatno yang membela Kalimantan Timur. Di level remaja, ada Rahmat Erwin Abdullah yang merupakan putra daerah Sulawesi Selatan. Juga Muhammad Faathir yang berasal dari Kalimantan Timur," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa para lifter yang turun di PON Papua dan SEA Games 2021 justru lebih banyak ketimbang mereka yang diproyeksikan untuk Olimpiade Tokyo. "Ya, yang diproyeksikan ke Olimpiade hanya Eko Yuli untuk putranya. Sementara Windy Cantika Aisah dan Nurul Akmal untuk putri. Tapi kita juga tetap meminta para atlet untuk tetap menjaga kondisi," harap Alamsyah.
Diketahui, Tim angkat besi Indonesiua berhasil menjadi juara umum dengan 4 emas, 1 perak, dan 5 perunggu pada SEA Games 2019 di Filipina. Semua lifter yang terjun mendapat medali. PABBSI ingin capaian gemilang itu dipertahankan pada SEA Games 2021 di Vietnam.
"Kami di pelatnas selalu menjaga mereka dengan sistem recovery yang baik. Untuk itu, perlu pintar-pintar mengatur program untuk mencapai peak performance. Supaya hasilnya bisa maksimal,’’ tuntas Alamsyah. (junius/tri)