ADVERTISEMENT

Viral Ular Piton Hangus Akibat Kebakaran Hutan, Warganet Ungkap Keprihatinan

Senin, 16 September 2019 15:38 WIB

Share
Viral Ular Piton Hangus Akibat Kebakaran Hutan, Warganet Ungkap Keprihatinan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Kebakaran yang melanda hutan di Kalimantan Tengah dan Riau, mengundang keprihatinan banyak pihak. Selain kabut asap yang menyelimuti kota-kota di daerah tersebut, nasib binatang penghuni hutan pun menjadi perhatian. Komunitas pecinta hewan, Garda Satwa Indonesia (GSI), mengunggah ulang tulisan seorang warganet di media sosial Facebook. “Kebakaran Hutan di PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAN RIAU membuat kita sedih..sangat amat sedih sekali termasuk saya? Saya adalah sekian dari banyaknya orang yang sangat MENCINTAI DAN MENYAYANGI APAPUN ITU JENIS HEWAN..,” tulis Johan Michael Median Pasha. “Ini adalah salah satu jenis Ular atau bisa disebut ANACONDAnya INDONESIA atau masyarakat SUKU DAYAK PEDALAMAN HUTAN KALIMANTAN menyebutnya: Tangkalaluk / Phyton Raja Ular Rimba Hutan Belantara Kalimantan nan Langka,dimasa lalu dimana dalam mencari mangsa : seperti babi hutan, rusa, harimau dahan dan hewan besar lainnya predator melata itu bisa menirukan suara rusa,orang utan atau suara burung dalam menarik mangsanya). kepalanya menjuntai di bawah sedangkan ekornya berkait di atas pohon besar untuk memakan mangsanya..Dan kini hangus musnah terbakar. Baru saya melihatnya dan saya bertahun2 sangat penasaran sama makhluk ini..Saya mengira ini makhluk astral atau tak kasat mata.walau sering diceritakan secara lisan dari suku dayak di pedalaman Hutan Kalimantan.Dan ternyata benar - benar masih ada dan terlihat? bentuk fisik legenda Ular jenis Phyton yang diceritakan raksasa ular Tangkalaluk ada kemiripan dengan Anaconda yang ada di Belantara HUTAN TROPIS Amazon (NEGARA BRAZIL) Dan sekarang kita menyaksikan semua bahwa Tangkalaluk MATI MENGENASKAN AKIBAT HUTAN KALIMANTAN DIBAKAR .”  
View this post on Instagram

Kebakaran Hutan di PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAN RIAU membuat kita sedih..sangat amat sedih sekali termasuk saya? Saya adalah sekian dari banyaknya orang yang sangat MENCINTAI DAN MENYAYANGI APAPUN ITU JENIS HEWAN.. Ini adalah salah satu jenis Ular atau bisa disebut ANACONDAnya INDONESIA atau masyarakat SUKU DAYAK PEDALAMAN HUTAN KALIMANTAN menyebutnya: Tangkalaluk / Phyton Raja Ular Rimba Hutan Belantara Kalimantan nan Langka,dimasa lalu dimana dalam mencari mangsa : seperti babi hutan, rusa, harimau dahan dan hewan besar lainnya predator melata itu bisa menirukan suara rusa,orang utan atau suara burung dalam menarik mangsanya). kepalanya menjuntai di bawah sedangkan ekornya berkait di atas pohon besar untuk memakan mangsanya..Dan kini hangus musnah terbakar. Baru saya melihatnya dan saya bertahun2 sangat penasaran sama makhluk ini..Saya mengira ini makhluk astral atau tak kasat mata.walau sering diceritakan secara lisan dari suku dayak di pedalaman Hutan Kalimantan.Dan ternyata benar - benar masih ada dan terlihat? bentuk fisik legenda Ular jenis Phyton yang diceritakan raksasa ular Tangkalaluk ada kemiripan dengan Anaconda yang ada di Belantara HUTAN TROPIS Amazon (NEGARA BRAZIL) Dan sekarang kita menyaksikan semua bahwa Tangkalaluk MATI MENGENASKAN AKIBAT HUTAN KALIMANTAN DIBAKAR .. Source: FB Johan Michael Median Pasha

A post shared by Garda Satwa Foundation (@gardasatwafoundation) on

Dilihat dari gambar yang ikut diunggah, ular yang telah mati tersebut merupakan jenis piton raja (sanca raksasa) dari keluarga piton. Terbakarnya hutan yang menyebabkan banyak hewan menjadi korban, mengundang keprihatinan masyarakat dan juga para selebritas Indonesia. Seperti Sophia Latjuba, Kaka 'Slank' dan juga Richard Kyle. "Sedih sekali, nggak tega," tulis Sophia di berkomentar. "Kasian," tulis pentolan grup band Slank, Kaka.
"Omg so so so sad," ungkap Richard Kyle prihatin.
Warganet pun berharap, pelaku pengrusakan dan pembakaran hutan segera diadili dan diberikan hukuman setimpal. Tak sedikit pula yang mengajak untuk bersama-sama menjaga hutan demi kelangsungan hidup bersama, manusia dan juga makhluk hidup lainnya.
Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi ya. Mari jaga hutan, mari jaga alam, mari jaga bumi. (*/mb)
 

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT