ADVERTISEMENT

Gunung Anak Krakatau Erupsi Seharian, Kaca Rumah di Pandeglang Pecah

Minggu, 5 Agustus 2018 19:36 WIB

Share
Gunung Anak Krakatau Erupsi Seharian, Kaca Rumah di Pandeglang Pecah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG – Setelah istirahat beberapa waktu, Gunung Anak Krakatau yang terletak di perairan Selat Sunda kembali mengalami letusan erupsi hingga terdengar ke Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang dengan intensitas ledakan satu hari penuh. Herman, warga Labuan, menuturkan letusan sudah kembali sejak 4 hari lalu. Namun letusan kali ini tidak seperti letusan yang sebelumnya. Jika letusan sebelumnya terjadi hanya pada sore hingga pagi hari, kali ini letusan terjadi sepanjang hari. “Sudah 4 hari, kalau sekarang tidak hitungan jam kaya kemarin tapi satu hari itu bisa terdengar puluhan kali, bahkan kaca rumah juga sampai bergetar,” kata Herman kepada wartawan, Minggu (5/8/2018). Ia mengaku belum ada imbauan dari aparat pemerintah mengenai letusan Gunung Anak Krakatau yang saat ini terjadi. Namun warga selalu waspada apabila ada kejadian darurat. “Kami hanya waspada saja. Meski sudah terbiasa tapi kalau waspada tetap kami lakukan,” imbuhnya. Sementara itu, petugas pos pantau GAK Pasauran, Kabupaten Serang, Deni Mardiono mengatakan material letusan Gunung Anak Krakatau (GAK), di perairan Selat Sunda, mencapai radius satu kilometer. Akibatnya, jarak aman pun diubah, dari sebelumnya hanya satu kilometer, kini bertambah menjadu dua kilometer. "Material pijar hasil erupsi jatuh melebihi radius satu kilometer dan diperburuk dengan kenyataan, beberapa wisatawan masih mendarat di Pulau Anak Krakatau," kata Deni Mardiono, kemarin. Meski begitu, letusan itu tak mengganggu penerbangan dan pelayaran yang melintasi Selat Sunda. Namun, masyarakat, wisatawan dan nelayan, dihimbau tak mendekat dalam radius aman tersebut. Gempa tremor dan letusan yang bersifat strombolin gunung yang berada di perairan Selat Sunda itu, terasa hingga pos pantau GAK Pasauran, Kabupaten Serang. "Rekomendasi ini sesuai dengan radius kawasan rawan bencana III, untuk bahaya lontaran dalam Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Krakatau," jelasnya. (haryono/yp)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT