ADVERTISEMENT

4000 Warga Kota Serang Masih Buang Air Besar di Kebun Alias Dolbon

Jumat, 4 Mei 2018 07:02 WIB

Share
4000 Warga Kota Serang Masih Buang Air Besar di Kebun Alias Dolbon

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG – Data Dinas Kesehatan Kota Serang, Banten pada Maret 2018, sekitar 4.000 warga yang tinggal di Kecamatan Cipocok Jaya yang merupakan pusat perkotaan, masih dolbon (modol di kebon). Hal ini terungkap dalam deklarasi bebas dolbon yang dilaksanakan di Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Rabu (3/5/2018). Jumlah ini pun jelas miris, mengingat Kota Serang merupakan Ibukota Provinsi Banten serta dekat Pusat Pemerintahan Provinsi Banten. "Kalau melihat data dari dinkes tadi yang paling banyak di Kelurahan Banjar Sari," kata Lurah Dalung, Sobirin. Jumlah 4.000 KK yang belum punya jamban dan masih dolbon tersebut tersebar di 6 kelurahan yakni Kelurahan Banjar Sari 1.053 KK, Gelam 967, Tembong 499, Karundang 379, Cipocok 329, dan Banjar Agung 474. Camat Cipocok Jaya Iwan Darmawan mengakui, jika belum semua warganya yang memiliki jamban, sehingga masih dolbon. Adanya kegiatan ini, pihaknya sangat mengapresiasi, karena ini dapat membantu dan memberikan motivasi kepada warga yang masih dolbon, agar memiliki jamban di rumahnya. "Kami bangga dengan kegiatan yang dilakukan di Dalung ini, ini murni dilakukan swadaya dari masyarakat tanpa bantuan dari pemerintah," ujarnya. Dari delapan kelurahan di wilayahnya, baru dua kelurahan yang melakukan deklarasi seperti ini dan bebas dari dolbon yakni Kelurahan Penancangan dan Dalung, sedangkan sisanya belum. Terkait masih adanya warga yang dolbon, hal ini disebabkan perekonomian dan kurangnya pemahaman warga akan kesehatan. "Selain itu masih adanya kepercayaan masyarakat terhadap anekdot, yang mengatakan “kalau rumah itu harus jauh dari jamban, apalagi di dalam rumah’ makanya yang percaya tersebut buang airnya di kebon jauh dari rumahnya, katanya pamali," ujarnya. Diupayakan warganya yang belum memiliki jamban ini agar terselesaikan memiliki jamban semua, untuk itu ia akan meminta corporate sosial responsibility (CSR) dari perusahaan yang ada di wilayahnya untuk membangun jamban di rumah warga. "Hari ini saya juga ada pertemuan dengan perusahan PT Bangun Beton, dan saya akan usahakan minta CSR-nya untuk membangun 100 WC di rumah warga yang belum punya, karena target kita 2019 harus selesai," jelasnya. Kepala Puskesmas Banten Girang Uwen Yuheni yang mewakili Dinkes Kota Serang berdalih, pihaknya selalu mendorong dan melakukan aksi terkait pola hidup sehat dan bersih melalui petugas promkes. Selain itu melakukan pembinaan dan monitoring setelah adanya kegiatan jambanisasi ini. "Masih adanya dolbon ini selain karena faktor ekonomi, kurangnya pemahaman, bisa juga karena kebiasaan. Dampak dolbon ini bisa akibatkan lingkungan kotor, timbulkan penyakit diare, gatal-gatal," jelasnya.(haryono/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT