POSKOTA.CO.ID - Aksi unjuk rasa menolak disahkannya UU TNI di Karawang berujung ricuh.
Aksi Tolak RUU TNI yang digelar Komite Rakyat Sipil Karawang (KRSK) berlangsung di depan Gedung DPRD Kabupaten Karawang pada Selasa, 25 Maret 2025.
Ratusan demonstran terdiri dari mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil menuntut penolakan Rancangan Undang-undang (RUU) TNI Disahkan menjadi Undang-undang TNI.
Baca Juga: Kisruh Demo UU TNI di Karawang, Ambulans Pembawa Korban Aksi Diduga Dialihkan ke Polres
RUU TNI yang disahkan UU TNI dinilai memperluas kewenangan militer dalam pemerintahan sipil.
Awalnya para demonstrasi berlangsung damai. Namun, semua berubah menjadi ricuh saat massa aksi berupaya memasuki halaman Gedung DPRD Karawang pada pukul 16:30 WIB.
Dalam laporan yang diungga akun X @barengwarga, kericuhan aksi dipicu oleh ketidakhadiran anggota DPRD untuk menemui demonstran.
Setelah itu, sebuah insiden kontroversial terjadi di Karawang saat polisi diduga mengalihkan ambulans.
Ambulans tersebut harusnya membawa tujuh mahasiswa peserta aksi unjuk rasa ke rumah sakit, justru berbelok ke Polres setempat.
Sontak kejadian ini memicu kemarahan luas di kalangan masyarakat dan para aktivis.
Mereka menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hak kemanusiaan.
Dalam laporan yang diungga akun X @barengwarga, ambilans tersebut awalnya dikerahkan untuk membantu peserta aksi yang mengalami sesak napas di titik Al Jihad, Karawang.
Namun, usai korban dan beberapa mahasiswa lainnya memasuki ambulans, polisi dilaporkan masuk dan mengintimidasi tim medis.
Baca Juga: Viral Dua Pencuri Motor di Karawang Dihakimi Massa, Satu Pelaku Tewas
Bahkan polisi juga mengintimidasi supir ambulans untuk mengubah rute menuju Polres.
“Total ada sekitar 7 mahasiswi dari ambulans dan ada juga yang dibawa mobil polisi ke Polres. Tim medis dilarang oleh polisi untuk mendekat ke para korban,” tulis laporan @barengwarga dalam unggahan yang telah dilihat lebih dari 500 ribu kali, pada Rabu 26 Maret 2025 dini hari.
Dalam foto yang diunggah menunjukkan suasana malam hari di lokasi kejadian. Tampak ambulans berlogo "119" dikelilingi beberapa orang.

Terlihat pada mahasiswa membawa tas dan botol air, serta lampu ambulans menyala merah.
"Kejadian bermula ketika seorang korban yang mengalami sesak napas dibawa ke dalam ambulance untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun setelah korban memasuki ambulance, aparat ikut masuk ke dalam ambulance dan mengancam untuk mengubah rute menuju polres sementara ambulance kami tidak ditahan," tulis kepsyen oleh akun @humaniesproject.
Tak hanya itu, adapun video yang menunjukkan bukti para mahasiswa yang semulanya dibawa ambulans, sedang berada di Polres Karawang, bersama salah satu polisinya. Video tersebut dibagikan oleh akun akun @barengwarga.