PROBOLINGGO, POSKOTA - Banjir yang melanda Kabupaten Probolinggo pada Senin hingga Selasa, 11 Maret 2025 mengakibatkan satu warga meninggal dunia. Korban merupakan warga Desa Brani, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. mengungkapkan dampak banjir ini juga dirasakan oleh 314 Kepala Keluarga. "Ketinggian air yang mencapai 150 sentimeter merendam rumah-rumah dan fasilitas umum yang berada di Kecamatan Krejengan, Pajarakan, Maron, Gading, dan Krakasaan," ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima Poskota pada Rabu, 12 Maret 2025.
Baca Juga: Hadapi Banjir Rob, Pemprov Bangun Tanggul di 3 Wilayah Jakarta Utara
Pihaknya pun mendapatkan laporan mengenai kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mendata satu unit fasilitas pendidikan yaitu Pondok Pesantren Daruttauhid terdampak dan satu unit jembatan rusak berat. Rusaknya jembatan tersebut membuat akses antara Desa Satriyan dan Desa Sumber Secang menjadi terputus terputus.
Kondisi mutakhir yang diterima BNPB pada Rabu, 12 Maret 2025, genangan air telah surut total. Meskipun demikian akses jalur penghubung yang rusak belum dapat dilalui.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. "Prakiraan cuaca untuk sebagian besar wilayah Kabupaten Probolinggo dalam tiga hari kedepan (11-13 Maret 2025) masih menunjukkan potensi hujan ringan hingga sedang," bebernya.
Pihaknya pun berpesan agar warga senantiasa menyiapkan peralatan darurat untuk menghadapi kondisi darurat yang bisa terjadi kapan pun. "Siapkan selalu tas siaga bencana dan selalu ikuti informasi resmi dari pemerintah," pesan Muhari.