POSKOTA.CO.ID – Disebut sebagai bulan seribu bulan, Ramadhan hadir dengan beragam keutamaannya yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh umat muslim.
Seperti adanya keutamaan 10 hari kedua Ramadhan untuk memotivasi umat Muslim untuk lebih giat lagi dalam menjalankan amalan – amalan saleh.
Tentunya, amalan tesebut harus diniatkan sebagai kebaikan yang mengharapkan pahala yang berlipa ganda dari Allah SWT.
Baca Juga: Bobon Santoso Resmi Peluk Islam di Bulan Ramadhan, Dibimbing Langsung Ustaz Derry Sulaiman
Jaga Konsistensi Amal Saleh
Menurut Ustaz Adi Hidayat, penting bagi setiap muslim untuk membagnun konsistensi menguatkan diri, menghadirkan motivasi untuk mengetahui keutamaan 10 pertengahan Ramadhan.
“Sehingga dengan itu menjadikan patokan bagi kita untuk semakin konsisten dan semangat di setiap waktu Ramadhan,” katanya melansir dari akun Youtube pribadinya, Adi Hidayat Official.
Dia menjelaskan, pertengahan Ramadhan adalah gambaran awal dari standar keberhasilan 10 hari pertama yang telah dilalui.
Jika semua ibadahnya berhasil dilakukan dengan baik, dan saat masuk pada 10 hari pertengahan tetap istiqomah menjalankan ibadahnya, maka akan menjadi kebiasaan yang baik.
Baca Juga: Bolehkah Menikah di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasan dari Buya Yahya
Menurutnya, 10 hari kedua bulan Ramadhan selain menjadi standar, juga jadi pembuktian tentang kesungguhan dalam menjaga komitmen peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Kata yang singkat, la’allakum tattaqun, memberikan petunjuk dan motivasi kepada kita jaga konsistensi semakin serius lagi,” ujarnya.
“Tingkatkan semangat lagi, jadi 10 hari kedua adalah 10 hari yang memberikan motivasi lebih agar kita meningkatkan ibadah dibandingkan dengan awal – awal yang telah kita lalui,” sambungnya.
Ketika seseorang konsisten memasuki 10 hari kedua, ini akan mendekatkan kepada limpahan anugerah yang saat mengoptimalkankan potensi dirinya pada 10 hari kedua Ramadhan.
Baca Juga: Tetap Segar Saat Puasa! Ini Tips Mengurangi Dehidrasi di Bulan Ramadhan ala dr Zaidul Akbar
Meski begitu, sebenranya Ustaz Adi menyatakan tidak ada ketentuan spesifik untuk membagi Ramadhan pada sepertiga pertama, sepertiga kedua, dan sepertiga terakhir.
Namun, kata dia, tidak sedikit ulama yang menganalisis kecenderungan keistimewaan dari isyarat-isyarat yang ditemukan di dalam Al-Quran ataupun hadits Nabi Muhammad SAW.
Seperti dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari: “Jika telah tiba Ramadhan maka dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu para setan.”
Sehingga bisa ditafsirkan bahwa turunnya rahmat Allah menjadikan peluang-peluang kebaikan semakin terbuka, sehingga pintu-pintu surga terbuka, dan neraka tertutup.
Baca Juga: Inilah 6 Waktu Mustajab untuk Berdoa, Dua di Antaranya Hanya Ada di Bulan Ramadhan
Serta umat Islam terdorong untuk meningkatkan ketaatan sehingga tidak ada celah untuk setan menggoda, seakan-akan setan terbelenggu.
Karenanya, penting bagi setiap muslim untuk membangun konsistensi, menghadirkan motivasi untuk mengetahui keutamaan di 10 hari pertengahan Ramadhan itu.
Sehingga hal tersebut akan menjadi semangat di sepanjang Ramadhan, baik di awal, pertengahan, bahkan di akhir Ramadhan.
Meskipun riwayat yang membagi 10 hari pertama rahmat, 10 hari kedua ampunan, 10 hari terakhir pembebasan dari api neraka terbilang hadits lemah. Tapi ini bisa menjadi motivasi untuk semangat dalam beribadah.