POSKOTA.CO.ID – Salah satu efek negatif dari meningkatnya penggunaan internet adalah dengan maraknya informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah hoax.
Banyak oknum yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan celah dalam penggunaan media sosial tersebut. Jika tidak hati-hatian, banyak pengguna internet dengan mudah termakan tipuan hoax.
Tak hanya di situ, bahkan tak jarang malah ikut menyebarkan informasi palsu tersebut. Hal ini tentunya akan sangat merugikan bagi banyak pihak.
Baca Juga: Waspada Hoax Bansos, Cek Fakta dan Lindungi Diri Anda dari Penipuan
Cara Mudah Identifikasi Berita Hoax
Melansir laman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), terdapat lima langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi berita hoax dan berita asli
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Judul Lebih Provokatif
Berita hoax sering menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menuding pihak tertentu.
Selain itu, isinya pun bisa diambil dari berita media resmi dan hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang diinginkan pembuat hoax.
Karenanya, jika menemukan berita denga judul provokatif, sebaiknya cari referensi lain berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya.
Baca Juga: Hoax Presiden Prabowo Umumkan Pembuatan SIM Online Gratis dan Berlaku Seumur Hidup
2. Cermati Alamat Situs
Jika berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, misalnya dengan menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.
Sebab menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim diri sebagai portal berita.
Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya masih banyak situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet dan mesti diwaspadai.
3. Periksa Fakta
Perhatikan sumber dan narasumber berita, apakah dari institusi resmi atau bukan. Kemudian perhatikan keberimbangan sumber berita.
Jika hanya ada satu sumber, nantinya pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh. Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini.
Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
Baca Juga: Hati-Hati Penipuan! Beredar Link untuk Cek Penerima PKH dan BPNT [HOAX]
4. Cek Keaslian Foto
Di era teknologi digital saat ini, bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video.
Bisa saja pembuat berita palsu mengedit foto atau video untuk memprovokasi pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google.
Yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.
Baca Juga: Gunung Rokatenda Naik Level Jadi Waspada, Masyarakat Diminta Tidak Termakan Kabar Hoax
Cara Atasi Berita Hoax
Apabila Anda menemukan informasi palsu, ketahui cara atasi berita hoax ini untuk mencegah agar tidak tersebar. Anda bisa melaporkannya melalui sarana yang tersedia di masing-masing media.
Untuk media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai.
Nantinya, jika ada banyak aduan dari netizen terkait hal tersebut, biasanya Facebook akan menghapus status atau informasi tersebut.
Untuk Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian. X memiliki fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, dan demikian juga dengan Instagram.
Anda juga dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.