Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor, Wakil Wali Kota Sukabumi Pastikan Penanganan Cepat

Jumat 07 Mar 2025, 21:10 WIB
Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana memberikan bantuan pada korban banjir dan longsor di wilayahnya. (Sumber: Laman resmi KDP Kota Sukabumi)

Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana memberikan bantuan pada korban banjir dan longsor di wilayahnya. (Sumber: Laman resmi KDP Kota Sukabumi)

SUKABUMI, POSKOTA.CO.ID – Banjir dan tanah longsor melanda wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis, 6 Maret 2025. Hal tersebut imbas cuaca ekstrem yang menimpa wilayah tersebut sebelumnya.

Bergerak cepat, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana kemudian meninjau sejumlah lokasi yang terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Baros dan Citamiang pada Jumat, 7 Maret 2025.

Dirinya memastikan upaya penanganan bencana di sejumlah lokasi berjalan dengan cepat, optimal, dan tanpa hambatan berarti.

Salah satu titik yang dipantau adalah lokasi longsor pada Tembok Penahan Tanah (TPT) di Jalan RH Didi Sukardi, RT 03 RW 05, Kelurahan/Kecamatan Citamiang.

Baca Juga: Demi Santap Makan Bergizi Gratis, Siswa SD di Sukabumi Harus Lewati Jalan Terjal

Pantau Lokasi Bencana Banjir dan Longsor

Longsor yang mengancam permukiman warga tersebut membuat pemerintah setempat harus segera melakukan langkah antisipasi untuk mencegah dampak yang lebih luas.

Bobby juga mengunjungi Kolam Retensi di Terminal Tipe C, yang berfungsi sebagai penampungan air hujan guna mengurangi risiko banjir di Kota Sukabumi.

Melihat hal tersebut, dia menekankan pentingnya penyedotan air secara berkala agar kapasitas tampung kolam tetap optimal, terutama di musim penghujan.

"Masyarakat menginginkan agar kolam ini terus disedot sebelum hujan deras datang. Jika dibiarkan penuh, air bisa meluap ke pemukiman," ujar Bobby, melansir laman resmi KDP Kota Sukabumi.

Baca Juga: Wamendes Pastikan Relokasi Korban Tanah Bergerak di Sukabumi Berjalan Optimal

Setelah itu, Bobby melanjutkan perjalanannya ke Kampung Pangkalan, Kelurahan Sudajayahilir, yang merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir cukup parah.

Dari sepuluh rumah yang terkena dampak, empat rumah yakni milik Ma Ojah, Hj. Titin, Mang Amin, dan Ma Yayat mengalami kerusakan cukup serius akibat luapan air.

Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Sosial kemudian menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji dan selimut bagi warga terdampak.

Bantuan pemerintah tersebut diharapkan dapat meringankan beban warga yang harus menghadapi dampak dari bencana alam tersebut.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi, BNPB Nyatakan Korban Meninggal Dunia Total 10 dan 2 Warga Masih Hilang

Beberkan Solusi Jangka Panjang

Bobby menjelaskan, salah satu penyebab utama banjir di wilayah tersebut adalah kondisi sungai yang semakin dangkal dan menyempit, sehingga air lebih cepat meluap saat hujan deras turun.

"Solusinya, selain memperlebar sungai, kita juga butuh alat penyedot air yang bisa digunakan warga untuk mengantisipasi genangan," jelasnya.

Selain itu, dia juga mengapresiasi kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana, meski tetap menekankan bahwa langkah pencegahanlah yang harus diperkuat.

Salah satunya adalah dengan adanya pengadaan alat penyedot air serta optimalisasi fungsi kolam retensi sebagai pengendali banjir.

Baca Juga: Pengungsi Bencana Kabupaten Sukabumi Bakal Dipusatkan di Kecamatan Bantargadung

"Jika penyedotan dilakukan secara rutin di kolam retensi, misalnya setiap tiga atau empat bulan sekali, maka saat hujan deras turun, debit air bisa terkendali dan banjir dapat dicegah," tambahnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Sukabumi akan berkomitmen untuk mencari solusi jangka panjang dalam menangani persoalan banjir dan longsor di sana.

Upaya pencegahan tersebut termasuk perbaikan infrastruktur, normalisasi sungai, serta peningkatan sistem drainase agar lebih efektif dalam menampung dan mengalirkan air hujan.

Berita Terkait

News Update