POSKOTA.CO.ID - Cuaca panas saat bulan suci Ramadhan mungkin menjadi salah satu tantangan.
Pasalnya, saat menjalankan puasa Ramadhan saat cuaca panas mungkin akan mudah merasa haus bahkan dehidrasi.
Untuk menyiasatinya, ada beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menghadapi cuaca panas agar puasa Ramadhan tetap kuat.
6 Tips Kuat Puasa Ramadhan saat Cuaca Panas
1. Perbanyak Minum Air saat Sahur dan Berbuka
Baca Juga: Cara Mencegah Sembelit Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan, Ini Rahasianya
Mengonsumsi cukup air adalah kunci untuk bertahan selama puasa di hari yang panas.
Dehidrasi adalah masalah utama yang sering dihadapi saat berpuasa di cuaca panas.
Menurut dr. Irma Zaini, seorang ahli gizi, tubuh kita membutuhkan asupan cairan yang cukup untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan suhu tubuh.
Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan bahkan penurunan konsentrasi. Air membantu tubuh untuk mengatur suhu tubuh, terutama saat kita terpapar cuaca panas.
Mengonsumsi setidaknya 2-3 liter air antara waktu berbuka dan sahur dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Nutrition (2010) menunjukkan bahwa dehidrasi ringan dapat memengaruhi kinerja fisik dan mental.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup cairan selama periode waktu yang tidak berpuasa.
2. Pilih Makanan yang Mengandung Banyak Air dan Elektrolit
Saat sahur dan berbuka, pilihlah makanan yang mengandung banyak air dan elektrolit.
Makanan seperti buah-buahan dan sayuran yang tinggi air, seperti semangka, mentimun, dan tomat, sangat baik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Selain itu, konsumsi juga makanan yang mengandung elektrolit seperti pisang, yogurt, dan air kelapa.
Baca Juga: Apa Saja Hal yang Membatalkan Puasa Seseorang? Ini Kata Buya Yahya
Elektrolit, seperti natrium, kalium, dan magnesium, sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal, terutama selama cuaca panas.
Ketika tubuh kehilangan banyak cairan, elektrolit juga ikut hilang, yang dapat mempengaruhi fungsi jantung, otot, dan sistem saraf.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health (NIH), elektrolit membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan dan mendukung berbagai fungsi tubuh, termasuk pengaturan suhu tubuh.
Kekurangan elektrolit dapat menyebabkan kram otot, pusing, dan dehidrasi lebih lanjut.
3. Hindari Aktivitas Fisik yang Berat pada Siang Hari
Cuaca panas bisa meningkatkan risiko kelelahan dan dehidrasi, terutama jika melakukan aktivitas fisik yang berat saat berpuasa.
Cobalah untuk menghindari berolahraga atau aktivitas fisik yang intens di siang hari, terutama di luar ruangan.
Jika ingin berolahraga, lakukan setelah berbuka puasa atau sebelum sahur ketika tubuh sudah mendapatkan cukup cairan dan energi.
Selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan kalori dan cairan untuk waktu yang lama.
Aktivitas fisik yang berat di siang hari dapat meningkatkan suhu tubuh, mempercepat dehidrasi, dan menyebabkan kelelahan yang lebih cepat.
Baca Juga: Tips Puasa Sehat untuk Penderita Asam Lambung atau Maag dari dr Zaidul Akbar
Sebuah studi yang dipublikasikan di International Journal of Environmental Research and Public Health (2020) menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan dalam kondisi cuaca panas dapat meningkatkan risiko kelelahan panas, dehidrasi, dan gangguan keseimbangan elektrolit, terutama pada orang yang sedang berpuasa.
4. Tidur yang Cukup
Kurang tidur dapat membuat tubuh lebih mudah lelah dan meningkatkan rasa lapar saat berpuasa.
Selain itu, tubuh yang kurang tidur lebih rentan terhadap efek negatif cuaca panas, seperti dehidrasi dan stres panas.
Usahakan untuk tidur cukup antara berbuka dan sahur agar tubuh memiliki waktu untuk pulih dan memulihkan energi.
Tidur yang cukup membantu tubuh memperbaiki jaringan yang rusak, menjaga keseimbangan hormon, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Kekurangan tidur dapat menurunkan efektivitas sistem kekebalan tubuh dan memperburuk rasa lelah selama berpuasa.
Penelitian dalam Sleep Medicine Reviews (2018) menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat memperburuk stres fisik dan emosional, serta mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh dengan baik.
5. Kenakan Pakaian yang Tepat
Kenakan pakaian yang longgar, ringan, dan berbahan alami seperti katun, yang dapat membantu tubuh tetap merasa sejuk dan nyaman selama berpuasa di cuaca panas.
Hindari pakaian yang terlalu ketat, karena bisa menghalangi sirkulasi udara dan meningkatkan rasa panas.
Pakaian yang terbuat dari bahan sintetis atau terlalu ketat dapat menyebabkan tubuh kesulitan untuk melepaskan panas yang dihasilkan oleh tubuh.
Sebaliknya, pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan alami memungkinkan kulit bernapas dan menjaga suhu tubuh tetap terjaga.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Occupational and Environmental Hygiene (2007), pakaian yang longgar dan berbahan alami dapat meningkatkan kenyamanan dan mencegah pengaruh buruk dari cuaca panas, seperti heat stress.
6. Jaga Kesehatan Mental dan Emosional
Stres dan kecemasan dapat memperburuk rasa lapar dan haus saat puasa, terutama dalam cuaca panas. Cobalah untuk tetap tenang, relaksasi, dan menjaga kesehatan mental dengan berdoa, meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan.
Mengelola stres dengan baik dapat membantu tubuh berfungsi lebih efisien dan mengurangi ketidaknyamanan.
Stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang dapat memengaruhi nafsu makan, rasa haus, dan bahkan kualitas tidur.
Mengelola stres dengan baik dapat mengurangi efek negatif tersebut, sehingga tubuh bisa berfungsi lebih optimal selama puasa.
Sebuah penelitian dalam Psychoneuroendocrinology (2012) menunjukkan bahwa stres emosional yang berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan cairan tubuh dan menyebabkan peningkatan rasa lapar, yang bisa menjadi tantangan tambahan saat berpuasa.