Perbincangan yang lagi hangat dalam masyarakat saat sekarang adalah masalah banjir yang mengepung jantung nasional, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Banjir mulai menerjang sejak Senin. 3 Maret 2025 tengah malam ketika masyarakat merasakan rumahnya tiba-tiba terendam air. Di Jakarta, ketinggian air mencapai 4 meter akibat banjir kiriman, di Bekasi tak sedikit hingga menutup atap rumah hingga warga diselamatkan dengan perahu karet.
Curah hujan tinggi, di atas normal yang terjadi merata dari hulu hingga hilir menjadi penyebabnya. Masyarakat diminta tetap waspada karena curah hujan tinggi masih berlangsung hingga pekan depan.
“Sepertinya berita banjir telah menutup isu kasus korupsi Pertamina,”kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Bukan menutup isu korupsi, lebih tepatnya, berita banjir untuk sementara waktu menggeser pemberitaan terkait isu korupsi. Berita banjir deras mengalir, isu korupsi tersingkir. Jadi isunya, bukan penanganannya,” jelas mas Bro.
“Iya, pesan instan seperti WhatsApp sejak kemarin dipenuhi foto dan video lokasi banjir berikut suasananya. Gambar-gambar berikut narasinya akan diteruskan berulang dari grup yang satu ke lainnya,” tambah Yudi.
‘Tak sedikit yang mengatakan, termasuk warga terdampak banjir merasakan bahwa banjir kali ini lebih besar dari lima tahun lalu,” kata Heri.
“Kalau dulu cuma sampai sepinggang kini hingga leher. Jika dulu air hanya sampai jendela, kini menutupi atap rumah,” urai Yudi.
“Berarti banjir kali ini lebih hebat dan meluas dong,” kata Heri.
“Untuk wilayah tertentu, bisa dikatakan begitu. Tetapi secara umum tentu sedang dievaluasi. Yang dibutuhkan sekarang adalah menyelamatkan korban banjir, baik orangnya maupun harta bendanya,” ujar mas Bro.
“Setuju Bro, bagaimana dengan segera menghilangkan genangan agar masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan tenang,” kata Yudi.
“Tapi kabarnya potensi cuaca ekstrem masih berlangsung hingga dua pekan ke depan, yang dimungkinkan turun hujan dengan curah tinggi,” kata Heri
“Iya bagaimana nih, kalau ini terjadi, bisa – bisa yang sudah kering tergenang lagi, banjir lagi. Oh.. repotnya,” ujar Yudi.
“Ini yang harus dicegah, persoalannya siapa mampu mencegah datangnya air bah. Kalau hujan ada ahlinya yang bisa mengalihkan,” kata Heri.
“Maksudnya mengalihkan atau mengurangi curah hujan di kawasan tertentu sehingga penanganan banjir bisa maksimal. Ini yang disebut Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), “ urai mas Bro.
“Semoga dengan OMC yang segera digelar, daerah banjir segera surut. Sampah dan lumpur dapat terangkut,” kata Heri.
“Semoga, Sebab, kalau sudah surut, banjir lagi..banjir lagi, bisa bergeser dari banjir ke isu politik, lebih pelik..,” kata mas Bro. (Joko Lestari).