Momen pilu karyawan Sritex yang di PHK masal, berpamitan dengan tangis di hari terakhir mereka bekerja. (Sumber: Instagram/@solokini)

Nasional

Raksasa Tekstil Asia Sritex PHK Masal, Menyisakan Kesedihan Para Karyawan di Hari Terakhir Bekerja

Jumat 28 Feb 2025, 22:09 WIB

POSKOTA.CO.ID - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang menjadi raksasa tekstil di Asia menghadapi kesulitan keuangan sejak beberapa tahun terakhir.

Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menutup pabrik dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal kepada 8.504 karyawan yang tersebar di beberapa wilayah.

Hari terakhir operasional Sritex adalah 28 Februari 2025, dengan penutupan resmi pada 1 Maret 2025.

Baca Juga: Disnaker Kabupaten Bekasi Terima Laporan PT Hung A Indonesia Dinyatakan Pailit hingga PHK Karyawan

Suasana haru menyelimuti para karyawan di hari-hari terakhir mereka bekerja, banyak di antaranya mulai membawa pulang barang-barang pribadi mereka.

Sritex sempat mengalami gagal bayar utang dan masuk dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Diketahui masalah ini muncul akibat tekanan utang besar, dampak pandemi COVID-19, serta penurunan permintaan global terhadap produk tekstil.

Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, menyatakan bahwa PHK ini merupakan konsekuensi dari keputusan pailit.

Baca Juga: RUU ASN Resmi Disahkan DPR, Tak Ada PHK Massal untuk Tenaga Honorer

Meskipun perusahaan telah dinyatakan bangkrut, ia berkomitmen untuk mengawal pemenuhan hak-hak karyawan, termasuk pesangon.

Meskipun begitu peristiwa PHK ini menyisakan kesedihan para karyawan yang telah lama bekerja.

Hal tersebut terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram @solokini yang memperlihatkan kegiatan karyawan di hari akhir kerja mereka.

Para karyawan dengan menggunakan seragam saling memberikan tanda tangan di baju mereka sebagai kenang-kenangan.

Pelukan dari wanita tua yang diduga adalah pemilik warung dekat kawasan pabrik terlihat menangis saat didekap salah satu karyawan.

Hal tersebut membuat sedih para warganet yang melihatnya seperti yang disampaikan akun @yud***.

Baca Juga: Ungkap Arahan Presiden Prabowo Subianto Soal Sritex yang Dinyatakan Pailit, Menko Airlangga Hartarto: Perusahaan Harus Tetap Berjalan

"Liat gini aja mewek akutuh... efeknya ga cuma ke karyawan tp warga sekitar jg pasti kena dampak," ungkapnya.

Kesedihan juga diungkapkan oleh seseorang yang mengaku dekat dengan lokasi salah satu pabrik Sritex.

Dengan panjang lebar ia menceritakan kehidupannya yang lahir dan tumbuh bersama lingkungan Sritex.

"Ekonomi bapak ibukku di topang Sritex krn org tuaku buka warung juga kost2an, dn saat ini aku buka laundry dgn pelanggan yg mayoritas mas dn mbk karyawan Sritex," ungkap akun @den***.

Ia juga menyampaikan kesedihannya yang tdak hanya akan mempengaruhi ekonomi keluarga tetapi rasa kehilangan pegawai pabrik yang sudah amat dekat dengan mereka.

Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto Ungkap Pesan Presiden Prabowo: Sritex Harus Diselamatkan!

"Perpisahan ini bukan hanya tentang bagaimana nanti masa depan kami, tp ig tentang rasa kehilangan saudara," jelasnya

"seperti mbh2 warung yg memeluk pelanggannya sambil menangis, kemarin aku jg mengalaminya dengan pelanggan laundry ku, jg dengan mbak kost yg sdh puluhan tahun bersama keluargaku," tambahnya

"Sekarang daerah sekitar Sritex sepi. banyak rumah2 kosong krn di tinggalkan penghuni kostnya. tdk ada lagi suara gitar dr mas2 yg kost di depan rumah. tdk Ada Ig jeritan2 centil dr mbk2 yg antri mandi dn antri nyuci. tdk ada lagi suara tiang listrik di pukul di jam 9 pertanda jam malam telah di mulai. ternyata aku rindu keriuhan yg dulu sangat aku benci," komentarnya di akhir.

Tags:
palilitphkphk masalkaryawan sritexpt sritexsritex

Syifa Luthfiyah

Reporter

Syifa Luthfiyah

Editor