POSKOTA.CO.ID - Pemerintah akan mencairkan saldo dana bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 2. Meski belum diketahui tanggal pencaitan, namun siap-siap pendamping sosial akan datang ke rumah.
Mengutip kanal YouTube INFO BANSOS pada Jumat, 28 Februari 2025, pemerintah menginstruksikan para pendamping sosial untuk melakukan pngecekan lapangan.
Pengecekan tersebut dilakukan dalam rangka melakukan pendataan ulang, mengingat kini Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sudah diganti dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk pencairan Bansos PKH dan BPNT tahap 2.
“BPS dan Kemensos berkolaborasi akan menyelenggarakan pendataan ulang bagi penerima bantuan sosial yang akan menerjunkan pendamping sosial PKH di seluruh Indonesia untuk turun lapangan melakukan pengecekan agar data yang dihasilkan lebih akurat,” jelas pemilik kanal YouTube INFO BANSOS.
Sebagaimana diketahui bahwa tidak sembarang orang dapat menerima kedua Bansos Kemensos tersebut, sebab ada syarat dan kriteria tertentu. Salah satunya adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) harus keluarga miskin atau rentan.
Lantas, apa yang dilakukan oendamling sosial saat melakukan pengecekan lapangan? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Bansos PKH dan BPNT?
PKH merupakan salah satu Bansos Kemensos yang bertujuan memenuhi aspek kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sejumlah keluar miskin atau rentan yang memiliki komponen tertentu.
Penerima Bansos PKH sendiri adalah keluarga miskin dengan komponen ibu hamil, anak usia dini 0-6 tahun, pelajar SD-SMA atau SMK, lansia 60 tahun ke atas, dan penyandang disabilitas berat.
Baca Juga: Ini Kategori Penerima yang Berhak Terima Bansos PKH 2025, Anda Termasuk?
BPNT atau program sembako adalah suatu Bansos berupa yang dicairkan untuk KPM dengan keterbatasan pangan ekstrem. Subsidi ini dapat digunakan untuk membeli bahan pangan seperti beras, minyak, hingga sayur.
Pengecekan Lapangan Pendamping Sosial
Berikut beberapa hal yang dilakukan pendamping sosial ketika melakukan pengecekan lapang agar memastikan bahwa penyaluran PKH dan BpNT nantinya telat sasaran:
1. Memastikan KPM Masih Ditemukan atau Tidak
Pengecekan tersebut berguna untuk memastikan bahwa KPM yang terdata sebagai calon KPM ini masih ditemukan atau justru tidak seperti pindah rumah dan meninggal dunia.
2. Memberi Daftar Pertanyaan
Apabila ditemukan, maka sekanjutnya pendamping sosial akan memberikan sejumlah pertanyaan mulai dari status perkawinan, riwayat penyakit kronis, identitas keluarga, hingga sumber air minum utama, dan kepemilikan ast.
3. Foto Rumah
Apabila sudah menjawab semua pertanyaan itu untuk kebutuhan validasi, maka pendamping sosial akan foto rumah tampak depan dan salam, beserta sejumlah dokumen seperti kartu keluarga.
“Nah, dengan adanya kegiatan pengecekan lapangan diharapkan semua penerima yang ada dalam basis data DTSEN mulai dari bantuan sosial, bantuan perlindungan sosial seseorang pembangunan ini menjadi lebih tepat, efektif dan akurat,” kata INFO BANSOS.
Demikian informasi yang dapat Anda simak terkait pendamping sosial akan mengunjungi rumah KP!myanb terdata.
Disclaimer: Bansos BPNT dan PKH tahap 2 belum cair karena masih menunggu pencairan tahap pertama selesai.
Sedangkan kata ‘Saldo Dana’ yang dimaksud adalah bantuan tunai dari Bansos, bukan uang dari dompet elektronik DANA.