Band post-punk asal Purbalingga, Sukatani, secara tiba-tiba menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian melalui media sosial. (Sumber: Capture Instagram @sukatani.band)

SERBA-SERBI

Selain Sukatani Band, Sejumlah Band Indonesia Ini Juga Miliki Lagu Bertema Polisi dengan Lirik Tajam

Senin 24 Feb 2025, 13:37 WIB

POSKOTA.CO.ID – Grup musik bernama Sukatani Band menjadi sorotan publik setelah lagu mereka yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’ menuai kontroversi.

Lagu tersebut dianggap menyindir institusi kepolisian, hingga akhirnya membuat mereka harus melakukan klarifikasi hingga meminta untuk menghapus lagu tersebut dari peredaran.

Dalam lirik lagu Bayar Bayar Bayar dari Sukatani Band tersebut, mereka mengkritik praktik pungutan liar yang dilakukan oleh oknum polisi.

Baca Juga: Anggota Siber Polda Jateng yang Diperiksa Propam Polri Terkait Sukatani Band Jadi 6 Orang

Fenomena ini tentunya mengingatkan kembali bahwa musik juga sering menjadi wadah bagi para musisi untuk menyuarakan kritik sosial, termasuk kepada aparat penegak hukum.

Ternyata, bukan hanya band punk tersebut yang melakukannya. Sebab, ada pula band lain yang memiliki lagu bertema polisi dan telah beradar di Indonesia.

Kasus yang menimpa Sukatani Band ini menunjukkan bahwa kritik terhadap aparat melalui musik bukanlah hal baru di Indonesia.

Namun, respons terhadap kritik tersebut sering beragam. Padahal, musik adalah salah satu bentuk ekspresi yang mencerminkan realitas sosial.

Baca Juga: Viral, Band Sukatani Menarik Lagu ‘Bayar, Bayar, Bayar' di Platform Musik yang Kritik Institusi Kepolisian, Ada Intimidasi?

Lagu Bertema Polisi dari Band Indonesia

Berikut adalah deretan lagu bertema polisi yang dimiliki oleh band Indonesia dengan lirik mengenai kritik sosial yang sama:

Rotten to the Core - "Police on My Back" (1992)

Band punk asal Bandung ini menyuarakan keresahan terhadap tindakan sewenang-wenangan yang ditunjukkan oleh aparat kepolisian pada masa itu.

Pure Saturday - "Coklat" (1996)

Lagu ini salah satu karya ikonik dari band indie asal Bandung, Pure Saturday. Lagu ini dirilis pada 1996 dalam album debut self-titled mereka.

Lagu Cokelat begitu menonjol dengan lirik yang tajam dan musik yang khas. Ini tentunya mencerminkan kritik sosial terhadap perilaku aparat kepolisian pada masa itu.

Baca Juga: Vokalis Band Sukatani Dipecat dari Sekolah, Menteri HAM Natalius Pigai Turunkan Anak Buahnya Selidiki

Seringai - "Lencana" (2004)

Dalam lagu "Lencana", Band rock Seringai ini menyoroti penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat. Liriknya menggambarkan bagaimana "lencana" digunakan sebagai alat untuk menindas, bukan melindungi.

The Brandals - "Awas Polizei!" (2011)

Dalam lagu ini, band asal Jakarta ini menggunakan kata "Polizei" yang berasal dari bahasa Jerman untuk polisi sebagai judu.

Mereka mengkritik tindakan represif yang sering dilakukan oleh aparat melalui lirik yang tajam dan penuh sindiran pedas.

Morfem - "Pilih Sidang atau Berdamai" (2012)

Lagu ini mengangkat tema pungutan liar yang sering terjadi saat pelanggaran lalu lintas. Dalam liriknya, menggambarkan dilema antara memilih sidang atau "berdamai" di tempat.

Baca Juga: Soal Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, Mahfud MD: Harusnya Band Sukatani Tak Perlu Minta Maaf

Iwan Fals - "Polisi dan Bajingan" (2021)

Lagu ini merupakan karya dari musisi legendaris Iwan Fals yang ia unggah di YouTube pada 31 Mei 2021, di tengah masa pandemi Covid 19.

Isinya tentang kritik sosial yang menurut Iwan Fals, terinspirasi dari cerita film di televisi dengan lirik yang juga berisi sindiran.

Slank - "Polisi yang Baik Hati” (2023)

Lagu ini dibuat sebagai bentuk apresiasi band legend Indonesia tersebut terhadap kinerja kepolisian yang diperlihatkan selama ini.

Namun, lagu ini malah menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak yang kecewa karena Slank yang dulunya dikenal kritis, kini justru bersikap sebaliknya.

Tags:
Iwan Falsband Indonesialagu bertema polisiaparat penegak hukumLirik Lagu Bayar Bayar Bayarmenyindir institusi kepolisianSukatani Band

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor