POSKOTA.CO.ID - Saat ini di media sosial X sedang viral sebuah rekaman yang menunjukkan diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melakukan aksi tidak terpuji terhadap pelajar yang menolak program makanan bergizi gratis (MBG).
Tindakan ini dianggap sebagai bentuk intimidasi dan kekerasan yang tidak dapat diterima, terutama dari seorang pejabat publik yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
Berdasarkan informasi yang kami temukan, ASN yang terlibat dalam insiden ini berinisial VT, yang diketahui sebagai Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Nabire, Papua Tengah.
Dalam video yang beredar, terlihat Viktor menendang dan menginjak kaki seorang siswa SMP yang sedang berpartisipasi dalam demonstrasi, Senin, 17 Februari 2025.
Baca Juga: Ratusan Pelajar di Wamena Turun ke Jalan Berunjuk Rasa Tolak Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
"Setelah menendang, ASN tersebut juga MENGINJAK kaki siswa tersebut," cuit seorang pegiat media sosial Jhon Sitorus dalam akun X miliknya.
"Bahkan siswa SMP lebih BEROTAK daripada ASN di sana dan HAMA2 yang berdiri. Btw, itu seragam coklat fungsinya apa? Pajangan?" cuitnya lebih lanjut.
Aksi protes ini dilakukan oleh ratusan siswa di Nabire yang menolak program Makan Bergizi Gratis, yang mereka anggap tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas di Papua, di mana banyak pelajar merasa bahwa kebijakan pemerintah tidak memperhatikan aspirasi dan kebutuhan mereka.
"Ko SMP bawa. Ko datang bawa aspirasi, lebih baik belajar," ucap VT kemudian menyodorkan kaki kanan dan lalu menendang bahu kanan siswa yang unjuk rasa.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang mengenai insiden ini.
Namun, banyak pihak mendesak agar tindakan tegas diambil terhadap ASN yang terlibat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan
Publik merespons insiden ini dengan kemarahan, banyak yang mengecam tindakan VT sebagai "biadab" dan "keterlaluan". Banyak warganet yang mengekspresikan ketidakpuasan mereka di media sosial, menyoroti bahwa ASN seharusnya menjadi teladan dan bukan pelaku kekerasan.