POSKOTA.CO.ID – Aksi premanisme yang mengkhawatirkan terjadi di Tangerang Selatan, tepatnya di kawasan Permata Pamulang, 14 Februari 2025.
Dua pria diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) melakukan aksi kekerasan dan ancaman terhadap anak-anak TK yang sedang berlatih drum band.
Insiden ini tidak hanya mengejutkan masyarakat sekitar tetapi juga memicu keresahan luas setelah video kejadian tersebut menjadi viral di media sosial.
Baca Juga: Usai Viral Malak Anak TK Latihan Marching Band, Dua Preman Langsung Diringkus Polisi
Kronologi Insiden
Peristiwa ini terjadi ketika anak-anak TK sedang berlatih drum band di bawah pengawasan para guru.
Tiba-tiba, dua pria datang dan mulai mengamuk. Salah satu dari mereka menodongkan pisau ke arah guru dan anak-anak, sambil meminta uang sebesar Rp300 ribu.
Dalam video yang beredar, salah satu pelaku terlihat mengacak-acak peralatan drum band dan mengancam guru dengan kata-kata kasar.
Kejadian tersebut membuat suasana panik, terutama di kalangan anak-anak yang tidak menyangka akan menghadapi situasi seperti ini.
Baca Juga: Viral Preman Ormas Ngamuk Bubarkan Marching Band TK di Pamulang, Todong Pisau Depan Anak-Anak
Apa itu Premanisme?
Melansir keterangan dari penelitan Universitas Stekom, premanisme dapat dipahami sebagai cara hidup yang mengedepankan kekerasan dan intimidasi. Istilah "preman" sendiri merujuk pada individu yang terlibat dalam tindakan kriminal seperti penodongan, perampokan, dan pemerasan.
Di Indonesia, fenomena ini mulai berkembang seiring dengan meningkatnya angka pengangguran dan kesulitan ekonomi sehingga mendorong individu untuk mencari penghasilan dengan cara yang ilegal, seperti melakukan pemerasan terhadap pedagang atau sopir angkutan umum.
Kemudian, dalam makalah bertajuk "Fenomena Tindakan Kriminal dan Kekerasan" yang terbit di jurnal Scribd, aksi premanisme sering kali mengganggu ketertiban masyarakat.
Misalnya, preman di pasar yang memungut uang dari pedagang dengan ancaman merusak lapak mereka jika tidak membayar. Hal ini menciptakan suasana ketakutan dan ketidakamanan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang berusaha mencari nafkah secara jujur.
Dampak Premanisme terhadap Anak
Dalam penelitian yang bertajuk "Identifikasi Bentuk dan Dampak Kekerasan pada Anak Usia Dini di Kota Yogyakarta" yang terbit di Jurnal ResearchGate pada 2020, aksi kekerasan yang dialami anak memiliki dampak psikologis yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dampak psikologis yang dihadapi anak-anak meliputi trauma, stres pasca-trauma (PTSD), dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial.
Penelitian ini menekankan bahwa anak-anak yang mengalami kekerasan sering kali merasa terasing dan mengalami penurunan kesehatan mental yang serius.
Lebih lanjut, aksi premanisme juga telah terbukti merugikan perekonomian Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa aksi premanisme telah menyebabkan batalnya investasi hingga ratusan triliun rupiah. Hal ini disebabkan oleh intimidasi yang dilakukan oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) yang mengganggu proses investasi.
Baca Juga: Viral Tagar Kabur Aja Dulu, Ini 5 Pekerjaan yang Buka Peluang Besar di Luar Negeri
Dari berbagai sumber yang telah dibahas, jelas bahwa aksi premanisme dapat memiliki dampak psikologis yang serius terhadap anak-anak.
Trauma, kecemasan, dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial adalah beberapa dari banyak masalah yang dapat muncul akibat kekerasan ini.
Di samping dampak psikologis, aksi premanisme juga menjadi salah satu kendala bagi perekonomian nasional.