POSKOTA.CO.ID - Berbagai negara di dunia seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Taiwan, Korea Selatan, Inggris, Italia hingga Prancis mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek.
Larangan ini muncul karena kekhawatiran terkait keamanan data serta adanya potensi keamanan nasional dan implikasi geopolitik yang lebih luas.
Alasan Mengapa AI DeepSeek Dilarang di Berbagai Negara
Melansir dari Crypto Times sejumlah alasan mengapa AI DeepSeek dilarang digunakan adalah karena adanya kekhawatiran terhadap kebocoran data sensitif ke pemerintah China.
Sebab kebijakan privasi dari alat kecerdasan buatan itu, mengharuskan penyimpanan data pengguna dan kewajiban berbagi data ke pihak intelijen apabila dibutuhkan.
Baca Juga: DeepSeek AI, Kecerdasan Buatan Yang Perlu Anda Ketahui dan Cara Menggunakannya dengan Mudah
Hal ini yang tidak bisa diterima oleh banyak negara, karena dianggap dapat menimbulkan risiko keamanan.
Beberapa negara seperti Taiwan mengungkapkan bahwa khawatir penggunaan DeepSeek oleh lembaga pemerintah dan infrastruktur penting bisa bocor dan membahayakan keamanan nasional.
Sementara AS, menyatakan kekhawatirannya karena pemerintah China dapat menggunakan DeepSeek untuk melacak dan menyebarkan misinformasi.
Sedangkan Korea Hydro & Nuclear Power memblokir DeepSeek dan AI generatif lainnya karena adanya risiko keamanan siber dan beberapa Kementerian Korea Selatan pun melarang penggunaan DeepSeek.
Baca Juga: Manfaatkan DeepSeek AI untuk Menghasikan Uang Gratis dengan 4 Cara Mudah Ini
Selanjutnya pemerintah Australia melarang penggunaan DeepSeek di seluruh perangkat pemerintahan karena isu keamanan nasional.
Sementara Italia, melaran DeepSeek dan meminta penjelasan mengenai metode penyimpanan dan lokasi data pengguna.
Bagaimana dengan Indonesia?
Pemerintah Indonesia saat ini belum mengambil keputusan apakah akan melakukan pembatasan akses publik pada alat kecerdasan buatan tersebut.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, menyarankan agar pengguna mengikuti surat edaran dari Komdigi soal pemakaian teknologi AI dan tidak menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: NASA Larang Pegawai Pakai DeepSeek AI, Mengapa? Ini Penjelasan Lengkapnya
Persaingan Teknologi atau Ancaman Keamanan?
Meskipun DeepSeek menawarkan layanan AI dengan harga lebih rendah, banyak negara tetap memandang skeptis terhadap tingkat keamanannya.
Beberapa pihak berpendapat bahwa larangan terhadap DeepSeek lebih merupakan bentuk proteksi terhadap industri teknologi lokal dan bagian dari perang teknologi yang semakin panas antara AS dan China.
Pihak dari DeepSeek sendiri menegaskan komitmennya terhadap perlindungan privasi data dan keamanan pengguna sesuai dengan hukum yang berlaku.
Baca Juga: Cara Mudah Gunakan Aplikasi DeepSeek, Chatbot AI Siap Kalahkan Meta dan ChatGPT
Keputusan berbagai negara untuk melarang DeepSeek mencerminkan meningkatnya ketegangan geopolitik dan persaingan AI global.
Larangan ini memicu perdebatan terkait keseimbangan antara inovasi teknologi, keamanan data, serta kepentingan nasional.