Obrolan Warteg: Perlu Regulasi, Bayar Tol Otomatis (Sumber: Poskota/ Yudhi Himawan)

Nah Ini Dia

Obrolan Warteg: Perlu Regulasi, Bayar Tol Otomatis

Jumat 07 Feb 2025, 07:01 WIB

Kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi yang merenggut delapan orang kian menambah daftar panjang kasus rem blong. Memang, rem blong bukan satu-satunya penyebab kecelakaan di ruas tol.

Banyak faktor yang mempengaruhi seperti disiplin pengemudi menaati aturan, kondisi lingkungan dan infrastruktur jalan, termasuk design pintu gerbang tol, kadang cukup membingungkan.

Meski begitu diakui, rem blong berdampak lebih buruk dalam kecelakaan karena merugikan banyak pihak, selain banyaknya korban jiwa, juga lingkungan sekitarnya.

Sebut saja, tragedi akhir Januari tahun lalu di Cipongkor, Bandung Barat yang menewaskan tujuh orang akibat truk bermuatan galon mengalami rem blong menabrak kendaraan lain di depannya.

Bus pariwisata yang membawa rombongan siswa dan guru SMK menabrak kendaraan lain akibat rem blong, mengakibatkan 11 orang tewas.

Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 pada 11 November 2024 akibat truk mengalami rem blong pada kondisi hujan.Satu tewas, 27 lainnya luka-luka.

“Sepertinya masih banyak lagi tragedi akibat rem blong. Terakhir kasus rem blong di Gerbang Tol Ciawi yang menarik perhatian publik,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Tragedi ini cukup tragis, bagaimana tidak, enam kendaraan yang sedang antre di gerbang tol ditabrak hingga gerbang tol pun hancur, beberapa korban tergeletak di aspal dengan kondisi memprihatinkan,” tambah Yudi.

“Beragam komentar bermunculan, utamanya mencegah kecelakaan di gerbang tol kembali terulang. Salah satunya mengubah sistem pembayaran di gerbang tol seperti diusulkan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad,” jelas mas Bro.

“Hendaknya menggunakan teknologi pembayaran tanpa berhenti di gerbang tol seperti yang sudah digunakan negara lain,” kata Heri.

“Berarti tak perlu berhenti untuk tap di gerbang tol karena pembayaran sudah diinput secara otomatis lewat teknologi yang digunakan,” kata Yudi.

“Melalui pembayaran secara otomatis, tidak ada lagi kemacetan di gerbang tol akibat antrean. Selain itu, dapat mencegah kemungkinan terjadinya kasus kecelakaan di gerbang tol,”  urai Heri.

“Pembayaran otomatis itu, satu dari sekian regulasi yang bisa diterapkan. Selain secara terus menerus memperbaiki infrastruktur jalan tol sesuai standar pelayanan,” jelas mas Bro.

“Apalagi bukan hanya pembayaran otomatis, juga gratis,” kata Yudi.

“Itu sih maunya kalian seperti di sejumlah negara yang tidak lagi memungut jalan tol bagi warganya yang berpenghasilan rendah, berkebutuhan khusus dan lansia alias pensiunan,’’ kata mas Bro.

“Ya, paling enggak gratis saat tertentu, misalnya pada musim liburan panjang, ketika pulang mudik lebaran,” harap Heri. (Joko Lestari).

Tags:
korban jiwa gerbang tolrem blongkecelakaan maut

Tim Poskota

Reporter

Ade Mamad

Editor