Obrolan Warteg: Mencontoh Boleh, Copas Jangan (Sumber: Poskota/ Yudhi Himawan)

Nah Ini Dia

Obrolan Warteg: Mencontoh Boleh, Copas Jangan

Sabtu 25 Jan 2025, 07:03 WIB

Wacana pembatasan penggunaan media sosial (medsos) bagi anak-anak menuai pro dan kontra. Berbagai kalangan menyambut positif wacana tersebut, tetapi perlu melakukan kajian yang lebih komprehensif.

Artinya jangan karena pembatasan, maka menimbulkan dampak negatif, bukan hal positif seperti yang menjadi tujuan utama.

“Betul juga medsos sekarang ini menjadi kebutuhan utama dalam berkomunikasi sehari – hari. Yang anak- anak, remaja, dewasa hingga lansia,semuanya pengguna medsos,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Baru bangun tidur seperti kalian sudah main medsos, setidaknya membuka aplikasi perpesanan WhatsApp (WA) untuk berkirim salam, saling mendoakan kesehatan,” kata Yudi.

“Bukan hanya berkirim salam, tetapi memonitor kabar tman- teman, saudara,  dari masalah keluarga hingga urusan kantor,” kata Heri.

“Kalau dari sudut kepentingan tersebut, berarti positif dong. Yang negatif,  jika menyebarkan berita bohong, memprovokasi untuk membenci orang lain dengan mengunggah video lama yang tak aktul lagi,” kata mas Bro.

 “Habis itu buka Instagram, Facebook, TikTok ya..” tambah Yudi.

“Nggak masalah sepanjang tujuannya positif menambah wawasan,  mengamati situasi yang sedang terjadi seperti kebakaran, banjir dan lain – lan,”ujar Heri.

“Kalau untuk kita – kita, filter diri ada pada diri kita sendiri, mana yang baik dan buruk, mana yang patut dan tercela. Mana yang akan menimbulkan ketersinggungan, mana yang tidak. Mana yang berpotensi menimbulkan permusuhan, mana yang merukunkan,” jelas mas Bro.

“Tetapi pembatasan penggunaan medsos yang diwacanakan itu bukan untuk kita-kita, tetapi bagi anak-anak,” kata Heri.

“Sudah banyak keluhan dan masukan dari masyarakat perlunya membatasi penggunaan medsos bagi anak-anak. Ini tentunya mencegah dampak negatif dari medsos,” urai Yudi.

“Ini yang perlu kajian mendalam bagian mana yang dibatasi, hal – hal seperti apa yang dibatasi. Belum lagi masalah usia, waktu dan tempat mengakses medsos,”  jelas mas Bro.

“Mungkin perlu mencontoh negara lain, seperti Australia yang  sudah mengesahkan undang – undang untuk melarang anak- anak dan remaja menggunakan medsos,” kata Heri.

“Betul. Australia melarang siapa pun yang berusia kurang dari 16 tahun menggunakan medsos seperti TikTok, Instagram, Snapchat, Facebook, Reddit dan X,”  tambah Yudi.

“Negara kita punya karakter dan jati diri bangsa. Boleh mencontoh, tetapi hendaknya jangan copas (copy paste),” kata mas Bro. (Joko Lestari).

Tags:
Pro dan Kontraanak-anakmedia sosial

Tim Poskota

Reporter

Ade Mamad

Editor