POSKOTA.CO.ID – Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI merupakan salah satu solusi pembiayaan yang banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah.
Dengan bunga yang relatif rendah dan proses pengajuan yang mudah, KUR BRI menjadi pilihan favorit untuk mengembangkan usaha.
Namun, di balik berbagai keuntungan yang ditawarkan, ada tanggung jawab besar yang harus dipenuhi, yaitu pembayaran cicilan tepat waktu.
Jika terjadi keterlambatan atau bahkan gagal bayar, ada sejumlah risiko yang bisa Anda hadapi.
Baca Juga: KUR 2025: Ada Perubahan Peraturan yang Perlu Anda Perhatikan, Simak Selengkapnya di Sini
Denda yang Terus Bertambah
Salah satu risiko utama jika Anda telat membayar cicilan KUR BRI adalah dikenakan denda.
Besarnya denda biasanya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari jumlah angsuran yang terlambat.
Jika keterlambatan terus berlanjut, denda ini akan terus menumpuk dan menjadi beban finansial yang semakin berat.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengatur keuangan dengan baik agar pembayaran cicilan tetap lancar.
Baca Juga: Cek Tabel Angsuran Dana KUR BCA Terbaru dengan Plafon Pinjaman Rp10 Juta hingga Rp50 Juta
Riwayat Kredit Buruk di SLIK OJK
Keterlambatan atau gagal bayar cicilan KUR BRI akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Catatan buruk ini dapat berdampak negatif pada kemampuan Anda untuk mengajukan pinjaman di masa depan, baik di BRI maupun di lembaga keuangan lainnya.
Bahkan jika Anda membutuhkan kredit untuk kebutuhan mendesak atau pengembangan usaha, peluang untuk disetujui akan sangat kecil.
Baca Juga: Cek Syarat dan Cara Pengajuan Pinjaman Dana KUR BRI 2025, Plafon Pinjaman Rp50 Juta Tanpa Agunan
Aset Bisa Disita oleh Bank
Jika keterlambatan pembayaran cicilan berlangsung dalam jangka waktu lama dan tidak ada itikad baik untuk melunasi, pihak bank berhak untuk mengambil langkah hukum.
Dalam beberapa kasus, aset yang dijadikan agunan bisa disita oleh bank untuk menutupi utang yang belum dibayarkan.
Hal ini tentu akan sangat merugikan, terutama jika aset yang disita merupakan bagian penting dari operasional usaha Anda.
Baca Juga: Tanpa Perlu Proses Survei, Pinjaman Dana KUR BSI Bisa Cair hingga Rp50 Juta dengan Syarat KTP dan KK
Hubungan dengan Bank Bisa Terganggu
Ketika Anda tidak memenuhi kewajiban pembayaran, hubungan baik dengan pihak bank bisa terganggu.
Bank akan kehilangan kepercayaan terhadap Anda sebagai nasabah, sehingga akan lebih sulit untuk mendapatkan layanan keuangan lainnya di masa depan.
Kepercayaan ini sangat penting untuk membangun reputasi yang baik sebagai pelaku usaha.
Baca Juga: KUR BCA 2025: Akses Dana Pinjaman sampai Rp100 Juta Tanpa Jaminan dengan Syarat KTP, KK dan NPWP
Reputasi Usaha Bisa Tercemar
Dampak dari tidak membayar cicilan KUR tidak hanya sebatas keuangan pribadi, tetapi juga pada reputasi usaha Anda.
Kredibilitas di mata mitra bisnis, pelanggan, dan komunitas usaha bisa menurun jika mereka mengetahui bahwa Anda memiliki masalah dalam pembayaran pinjaman.
Kepercayaan adalah salah satu aset terpenting dalam dunia bisnis yang harus dijaga dengan baik.
Baca Juga: Pinjam Dana KUR BRI Rp60 Juta Cair Cepat Tanpa Agunan, Segini Cicilannya
Cara Menghindari Risiko Keterlambatan Pembayaran
Agar terhindar dari berbagai risiko di atas, penting untuk:
- Mengelola keuangan dengan baik, pastikan cicilan KUR menjadi prioritas dalam anggaran usaha Anda.
- Berkomunikasi dengan pihak bank, jika menghadapi kesulitan pembayaran, segera cari solusi seperti restrukturisasi pinjaman.
- Membuat rencana pembayaran yang jelas, dengan mencatat tanggal jatuh tempo dan menyiapkan dana lebih awal.
Baca Juga: Tabel KUR BRI Terbaru 2025, Berapa Cicilan Pinjaman Rp70 Juta?
Membayar cicilan KUR BRI tepat waktu adalah tanggung jawab yang tidak boleh diabaikan.
Dengan pemahaman yang baik tentang risiko keterlambatan pembayaran, Anda dapat mengelola keuangan usaha secara lebih bijak dan menjaga kredibilitas di mata lembaga keuangan serta mitra bisnis.