15 Orang Gruduk Warung Mpok Anih di Depok, Pemilik Babak Belur Dikeroyok

Minggu 19 Jan 2025, 13:48 WIB
Ilustrasi pengeroyokan. (Poskota/Arif Setiadi)

Ilustrasi pengeroyokan. (Poskota/Arif Setiadi)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Pemilik rumah makan Warung Mpok Anih di Depok, Untung Riyanto, 47 tahun, menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang hingga mengalami luka lebam di wajah.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Metro Depok. Berdasarkan dugaan awal, insiden pengeroyokan tersebut dipicu oleh masalah utang piutang.

Untung diketahui meminjam uang sebesar Rp300 juta dari seseorang yang dikenal dalam sebuah kerja sama bisnis dua tahun lalu.

"Sekitar 2 tahun lalu ada terlibat bisnis dan itu sebenarnya sudah kelar. Karena saya punya kebijakan disuruh bertanggung jawab untuk bayar Rp300 juta, saya sanggupin. Tapi itu juga dibayar dengan dicicil," ujar Untung di restorannya, di bilangan Tanah Baru, Beji, Depok, Minggu, 19 Januari 2025.

Baca Juga: Selidiki Dugaan Pengeroyokan, Polres Cimahi Ekshumasi Makam Korban

Namun, pada Rabu malam, 16 Januari 2025, sekitar pukul 19.30 WIB, segerombolan orang datang ke lokasi restoran dengan dua mobil dan sejumlah motor.

Sekitar 15 orang langsung masuk ke restoran dan memerintahkan lima karyawan untuk keluar. Setelah itu, pintu restoran ditutup, dan Untung menjadi sasaran pengeroyokan.

Dalang Pengeroyokan Teridentifikasi

Untung mengungkapkan bahwa ada dua orang yang diduga sebagai dalang pengeroyokan, yakni seorang wanita berinisial S dan CS.

Bahkan, S dan CS diketahui mendobrak pintu kamar restoran sebelum menyeret Untung keluar.

"Saya dipiting setelah itu terjadilah pengeroyokan. Saat kejadian tidak melawan sedang kurang fit," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Lima Tersangka Kasus Bentrokan Grib Jaya VS PP di Bandung

Menurut Untung, aksi pengeroyokan tersebut juga melibatkan salah satu anggota ormas berinisial OP, yang biasa terlihat di Terminal Depok atau Stasiun Depok Baru.

Untung memastikan aksi pengeroyokan tersebut terekam oleh kamera CCTV yang ada di restoran.

Ia berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini sesuai proses hukum yang berlaku.

Dalam negosiasi sebelumnya, Untung telah menyerahkan sertifikat tanah di Garut sebagai jaminan pembayaran utangnya.

Namun, situasi memanas saat ada intimidasi terhadap dirinya.

"Pada saat sedang melakukan negosiasi masalah bisnis. Masalah dalam pembayarannya uang Rp 300 juta itu, saya bilang pada tanggal 20. Akhirnya ada yang intimidasi, setelah itu secara tiba-tiba saya langsung diserang," ungkapnya.

Untung berharap pihak Polres Metro Depok segera menangkap para pelaku.

Sementara itu, saat Poskota mencoba menghubungi Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Zen untuk mengonfirmasi kasus ini. Namun belum ada respons hingga berita ini diturunkan.

Berita Terkait

News Update