POSKOTA.CO.ID - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi salah satu program bantuan sosial (bansos) yang sangat dinantikan oleh masyarakat.
Khususnya bagi mereka yang berada dalam kategori keluarga miskin dan kurang mampu.
Akan tetapi, tidak semua masyarakat golongan ini bisa mendapatkan dana bansos.
Pasalnya, program dari subsidi pemerintah tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Akan tetapi, pada tahun 2025 sistem data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan berganti ke Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSE).
Tujuan utama dari BPNT adalah untuk membantu meringankan beban keluarga miskin, dengan memberikan dukungan dalam bentuk dana yang dapat digunakan untuk membeli bahan pangan pokok.
Bansos BPNT dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari keluarga yang membutuhkan.
Sehingga mereka bisa lebih mudah mengakses bahan makanan yang bergizi.
Persyaratan untuk Menerima Bantuan BPNT
Bagi masyarakat yang ingin memperoleh BPNT, mereka harus memenuhi beberapa syarat administratif terlebih dahulu.
Salah satu persyaratan utamanya adalah terdaftar dalam DTKS dengan data yang valid.
Penerima manfaat perlu mendaftarkan diri dengan melampirkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dari Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP) serta data yang tercantum pada Kartu Keluarga (KK).
Baca Juga: 6 Ciri KPM Bansos PKH dan BPNT Ini Terancam Dicabut dan Tidak Lagi Layak Menerima Bantuan
Data yang terdaftar tersebut kemudian akan melalui proses seleksi oleh pemerintah untuk memastikan kelayakan penerima bantuan.
Besaran Dana BPNT
Pemerintah melalui Kemensos mengalokasikan dana sebesar Rp2.400.000 per tahun untuk setiap KPM.
Pada penyaluran di tahun 2024, saldo dana bansos BPNT ini dibagi dalam dua skema pencairan, yaitu setiap dua bulan sekali sebesar Rp400.000 atau setiap tiga bulan sekali dengan total Rp600.000.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun dari postingan Instagram @kemensosri, penyaluran bansos BPNT pada tahun 2025 akan dicairkan per bulan.
Dengan demikian, dana yang dibagikan kepada penerima manfaat yaitu senilai Rp200.000.
Metode Penyaluran BPNT
Penyaluran dana BPNT dilakukan melalui dua saluran utama, yaitu melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan PT Pos Indonesia.
Bagi penerima yang menggunakan KKS, dana dapat dicairkan melalui bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI.
Baca Juga: Data Bansos 2025 Berubah dari DTKS Digantikan DTSE, Bagaimana Nasib KPM yang Terdaftar Sebelumnya?
Penerima bisa mencairkan dana melalui ATM atau dengan mendatangi kantor cabang bank yang ditunjuk.
Meskipun jadwal pencairan dapat bervariasi di tiap daerah, penerima manfaat disarankan untuk terus memantau informasi terkini tentang pencairan melalui situs resmi Kemensos atau aplikasi Cek Bansos agar tidak ketinggalan.
Cara Memeriksa Status Penerima BPNT
Bagi Anda yang ingin memastikan apakah terdaftar sebagai penerima BPNT, Anda bisa mengecek status penerima secara online. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Kunjungi situs resmi Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id menggunakan browser.
2. Isi kolom yang tersedia dengan informasi mengenai wilayah Anda, mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga desa atau kelurahan.
3. Masukkan nama penerima manfaat sesuai dengan data pada KTP.
4. Masukkan kode verifikasi yang muncul pada kotak yang tersedia.
5. Klik tombol "Cari Data" dan tunggu beberapa saat hingga sistem menampilkan informasi status penerima.
Jika Anda terdaftar sebagai penerima bantuan, sistem akan menampilkan status beserta keterangan dan periode bantuan yang diterima.
Sebaliknya, apabila tidak terdaftar, sistem akan menampilkan keterangan "Tidak Terdapat Peserta/PM".
Sekian informasi mengenai penyaluran bansos BPNT tahap 1 di tahun 2025 yang akan disalurkan per bulan sebesar Rp200.000.