Imbas Pagar Laut Perburuk Ekonomi Masyarakat: Nelayan Bekasi sampai Jual Tabung Gas

Jumat 17 Jan 2025, 17:09 WIB
Mitun, nelayan di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, yang enggan melaut karena terganggu pagar laut. (Sumber: Poskota/ Ihsan Fahmi)

Mitun, nelayan di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, yang enggan melaut karena terganggu pagar laut. (Sumber: Poskota/ Ihsan Fahmi)

"Nelayan pakai perahu, bahan bakar pakai bensin (pertalite) kalau normal kita cuma isi dua liter per hari, sekarang perlu menyediakan lima liter air kalau mau berangkat, soalnya jalurnya sekrang membuat kita muter (jauh)," ujarnya.

Para nelayan memiliki keterbatasan saat melaut. Perahu kecil dengan mesin motor yang dipakai akan tidak maksimal jika terus digerakkan. Nelayan dapat melaut mencari ikan dengan maksimal lima kilometer dari bibir pantai. "Mereka ini kan nelayan kecil, sanggup melaut dengan kondisi perahu itu hanya dengan jarak 3 sampai 5 kilometer," ujarnya.

Kondisi cuaca dan angin laut yang berada di pesisir saat ini, membuat nelayan memikirkan risiko dan keselamatan. Sedangkan keberadaan pagar laut dinilai membuat potensi laut seperti ikan bandeng, duri, kepiting dan udang menjadi kabur dan sulit didapati.

"Nelayan juga mirikin cuaca yang saat ini, kadang berangkat kadang tidak. Kita juga tidak hanya hitung pendapatan, selain adanya pager laut, pendapatan kita jadi gak maksimal," ucapnya.

Sementara, nelayan lain, Mitun, 28 tahun, membenarkan saat ini aktivitas para nelayan sedang sepi melaut. "Sekarang nelayan lagi sepi (melaut) ini karena anginnya kencang. Ya ada pagar laut itu keganggu juga kita ada efeknya," tuturnya.

Mitun saat ini lebih memilih berada di rumahnya ketimbang melaut. Jika dipaksakan, banyak pengeluaran dan penuh banyak risiko. "Di sini saja, masih mantau gitu lah, soalnya kalau melaut lihat risiko juga," ucapnya.

Pagar laut yang terbuat dari bambu ini telah berdiri sejak awal 2024 lalu. Pagar laut bermaterial bambu tersebut berisi tanah dan ditutupi karung membentang di dua sudut, pada sisi kiri dan kanan perairan.

Pada Rabu (15/1), Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) menyegel pagar laut di Desa Segarajaya, Tarumajaya. "Iya belum lama disegel," kata Markum, nelayan lain di lokasi.

Markum mengatakan, penyegelan tersebut merupakan sesuatu yang tepat. "Sangat tepat (penyegelan), karena ini penyesuaian dan buat nelayan yak bisa lebih baik lagi," ucapnya.

Penyegelan tersebut dilakukan di pinggir area pagar laut di Desa Segarajaya. Penyegelan yang dilakukan KKP ini lantaran tidak memiliki Persetujuan Keseuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL). "Penghentian Kegiatan Reklamasi Tanpa PKKPRL," tulis banner dari KKP tersebut.

Berita Terkait
News Update