Gencatan Senjata Israel-Hamas: Akankah Konflik Berakhir Selamanya? Ini Prediksinya

Kamis 16 Jan 2025, 14:33 WIB
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang disepakati setelah 15 bulan konflik. Apakah ini akhir dari segala perang di Timur Tengah? (Sumber: Pinterest/Vecteezy)

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang disepakati setelah 15 bulan konflik. Apakah ini akhir dari segala perang di Timur Tengah? (Sumber: Pinterest/Vecteezy)

POSKOTA.CO.ID - Setelah konflik berkepanjangan selama 15 bulan, yang dimulai pada Oktober 2023, Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata.

Langkah besar ini diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Kesepakatan tersebut menjadi secercah harapan bagi penghentian kekerasan yang telah menewaskan ribuan warga Palestina dan menciptakan ketegangan yang meluas di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Lowongan CPNS 2025: IKN Buka 3 Formasi Lulusan SMA/SMK, Gaji hingga Rp10 Juta, Daftarkan Sekarang!

Isi Kesepakatan Gencatan Senjata

Berdasarkan pengumuman resmi, gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Dalam kesepakatan ini, terdapat beberapa poin utama yang menjadi sorotan, yaitu:

  1. Penghentian Serangan Militer: Kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan semua bentuk serangan, baik dari udara, darat, maupun laut.
  2. Penarikan Pasukan: Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari wilayah Gaza, dengan pengawasan internasional untuk memastikan implementasinya berjalan sesuai rencana.
  3. Pertukaran Tahanan: Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
  4. Bantuan Kemanusiaan: Kedua belah pihak sepakat untuk membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan bagi warga Gaza yang sangat membutuhkan.

Reaksi Dunia Internasional

Kesepakatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai negara dan organisasi internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa, dan Amerika Serikat menyambut baik langkah ini dan berharap agar gencatan senjata dapat menjadi dasar untuk dialog damai yang lebih permanen.

António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, menyebut kesepakatan ini sebagai "langkah penting menuju perdamaian yang berkelanjutan" dan mendesak kedua pihak untuk berkomitmen penuh dalam menghormati perjanjian ini.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat juga menyerukan agar Israel dan Hamas menjadikan momen ini sebagai peluang untuk memulai dialog konstruktif yang dapat mengakhiri konflik secara permanen.

Konteks Konflik

Konflik antara Israel dan Hamas yang berlangsung selama lebih dari satu tahun terakhir telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan membuat puluhan ribu warga Palestina kehilangan tempat tinggal.

Serangan udara, blokade, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam di Gaza.

Hamas, sebagai penguasa de facto di Jalur Gaza, menuntut diakhirinya blokade Israel yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Berita Terkait
News Update