POSKOTA.CO.ID – Pada Rabu, 15 Januari 2025, Korea Selatan dikejutkan oleh penangkapan mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Penangkapan ini merupakan puncak dari serangkaian peristiwa yang melibatkan pemberontakan, penyalahgunaan kekuasaan, dan kontroversi politik.
Berikut kronologi lengkap dan fakta terkait kasus yang tengah menjadi sorotan publik internasional saat ini.
Kronologi Penangkapan
Pada Desember 2024, Yoon Suk Yeol mengeluarkan deklarasi darurat militer yang kemudian memicu kontroversi besar di Korea Selatan. Deklarasi ini dianggap sebagai langkah otoriter yang melanggar hak demokrasi.
Pemakzulan oleh Parlemen
Akibat langkah tersebut, Yoon dimakzulkan oleh parlemen. Namun, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan masih dalam proses meninjau keabsahan pemakzulan tersebut hingga saat ini.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Dilarang ke Luar Negeri Buntut Pengumuman Darurat Militer Pekan Lalu
Penangkapan di Kediaman
Pada Rabu pagi waktu setempat, 15 Januari 2025, penyidik mendatangi kediaman Yoon dengan membawa surat perintah penangkapan. Proses ini tidak berjalan mulus karena terjadi baku hantam antara pasukan pengamanan presiden dengan aparat yang bertugas.
Pengamanan Ekstra
Untuk memastikan kelancaran penangkapan, lebih dari 3.000 petugas polisi dikerahkan sejak dini hari. Hal ini menunjukkan besarnya skala pengamanan untuk menghadapi potensi perlawanan.
Yoon Menyerahkan Diri
Dalam sebuah pernyataan, Yoon mengungkapkan bahwa ia memilih menyerahkan diri untuk menghindari kekerasan berdarah yang lebih luas. Ia kemudian dibawa ke kantor investigasi korupsi untuk pejabat tinggi guna menjalani proses interogasi.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer Secara Tiba-tiba di Stasiun Televisi
Tuduhan yang Dihadapi Yoon Suk Yeol
Yoon dituduh melakukan beberapa pelanggaran serius selama menjabat, di antaranya:
- Pemberontakan: Deklarasi darurat militer dianggap sebagai bentuk pemberontakan terhadap sistem demokrasi di Korea Selatan.
- Penyalahgunaan Kekuasaan: Tindakan-tindakan Yoon selama masa jabatannya dinilai melanggar batas wewenang seorang presiden.
Respons Pengacara Yoon
Tim pengacara Yoon menyatakan bahwa upaya penangkapan ini tidak sah secara hukum dan dirancang untuk mempermalukan Yoon di hadapan publik. Mereka juga berjanji akan melawan proses hukum ini secara maksimal.
Baca Juga: 3 Fakta Madam Kim Keon Hee, Istri Presiden Korea Selatan yang Tampak Awet Muda di Usia 50 Tahun
Penangkapan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat Korea Selatan. Sebagian besar mendukung langkah penyidik sebagai bentuk penegakan hukum dan keadilan, sementara sebagian lainnya menganggap penangkapan ini sarat dengan unsur politik.