POSKOTA.CO.ID - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, resmi ditangkap oleh Badan Investigasi Kriminal Nasional Korea Selatan pada Rabu, 15 Januari 2025..
Penangkapan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari surat perintah penahanan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Seoul sehari sebelumnya.
Kasus ini semakin memperkeruh situasi politik di Korea Selatan yang sebelumnya sudah diwarnai oleh berbagai ketegangan dan protes masyarakat.
Presiden Yoon Suk Yeol sendiri didakwa mendalangi deklarasi darurat militer yang gagal pada 3 Desember 2024. Tindakan tersebut dianggap melanggar konstitusi dan membahayakan stabilitas nasional.
Baca Juga: Kim Jong-un Tulis Surat 'Hangat' Kepada Presiden Korea Selatan
Di tengah krisis politik ini, sorotan juga tertuju pada Ibu Negara, Kim Keon Hee. Gelar doktor yang diperolehnya dari Universitas Kookmin kini terancam dicabut.
Ancaman tersebut muncul setelah Universitas Wanita Sookmyung mengumumkan, tesis magister Kim Keon Hee diduga kuat merupakan hasil plagiarisme.
Dikutip dari The Korea Times, saat ini Universitas Kookmin sedang mempertimbangkan untuk meninjau ulang keabsahan gelar doktor Kim jika gelar masternya dari Universitas Sookmyung resmi dicabut.
Direktur Urusan Eksternal Universitas Kookmin, Lee Eun-hyung, menyampaikan, pihak kampus akan segera mengadakan rapat jika Universitas Sookmyung memfinalisasi pembatalan gelar magister Kim.
"Jika Sookmyung memutuskan untuk mencabut gelarnya, kami akan melakukan sidang untuk meninjau kembali keabsahan gelar doktornya," ujar Lee.
Ia juga menjelaskan, sesuai peraturan pascasarjana Universitas Kookmin, gelar magister atau kredensial akademik yang setara merupakan syarat utama untuk melanjutkan studi doktoral.
Dengan demikian, pencabutan gelar magister otomatis menggugurkan syarat tersebut dan memicu peninjauan ulang gelar doktor.
Proses pencabutan gelar doktor Kim Keon Hee berada di tangan Komite Sekolah Pascasarjana Universitas Kookmin.
Komite ini terdiri dari kepala departemen dan minimal lima anggota yang ditunjuk langsung oleh presiden universitas.
Baca Juga: Korea Utara Rentas Email Ajudan Pribadi Presiden Korea Selatan
Keputusan akan diambil berdasarkan suara terbanyak. Proses ini akan dimulai melalui rapat yang diusulkan oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Desain Tekno, yang bertugas membawa isu tersebut ke hadapan komite.
Namun, Universitas Kookmin tidak dapat mengambil langkah lebih lanjut sebelum Universitas Sookmyung secara resmi mencabut gelar magister Kim.
Komite Etika dan Integritas Penelitian Universitas Sookmyung juga telah menyelesaikan penyelidikan yang berlangsung selama dua tahun terkait dugaan plagiarisme tesis Kim Keon Hee.
Pada akhir Desember 2024, komite tersebut menyimpulkan bahwa tesis tersebut memang terbukti hasil plagiarisme.
Setelah keputusan itu diambil, pihak universitas segera memberitahu Kim dan melakukan pelaporan awal terkait hasil investigasi tersebut.
Situasi ini semakin memperburuk citra Presiden Yoon Suk Yeol dan keluarganya di mata publik. Skandal politik dan akademik yang melibatkan pasangan ini memicu gelombang protes dan kritik dari masyarakat Korea Selatan.
Banyak pihak mendesak adanya reformasi menyeluruh dalam sistem pemerintahan dan pendidikan tinggi di Korea Selatan guna menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran etika di masa mendatang.