Rangga ujung kiri saat merapihkan wadah paket porsi makan bersama rekannya di depan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di area halaman kantor Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 7 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Ihsan Fahmi)

JAKARTA RAYA

Jadi Petugas Distribusi MBG Kabupaten Bekasi, Rangga Taksir Dapat Gaji Rp3 Juta

Rabu 08 Jan 2025, 08:29 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Rangga, 23 tahun, merupakan pekerja pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pemuda asal Kampung Sayuran, Desa Kertasari itu belum genap sepekan bekerja membantu salah satu program andalan pemerintah.

Ia menceritakan, dirinya dapat bekerja pada program ini setelah Kodim 0509/Kabupaten Bekasi melakukan seleksi di wilayahnya.

"Jadi, disaring kan, sama orang-orang Kodim, kalau pekerja 90 persen dari orang-orang ini semua dan membuka lapangan kerja," kata Rangga dijumpai di Pebayuran, Selasa, 7 Januari 2025.

Baca Juga: Banyak Siswa Tak Mampu, SMPN 191 Jakarta Menanti MBG

Rangga bersama sekitar 40 orang pekerja lainnya juga telah lebih dulu mendapatkan pelatihan baik dari tingkat dinas terkait maupun pemaparan dari tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selama satu bulan.

Soal pendapatan, Rangga menyebut, ia mendapat bayaran senilai Rp3 juta per bulan. Dirinya pun mendapat kontrak lima tahun yang diperoleh langsung dari Badan Gizi Nasional (BGN).

"Jadi kontraknya sama BGN, untuk kontrak lima tahun, tapi setiap tahun ada perubahan (perpanjangan). Kalau pendapatan, saya menaksir bisa Rp3 jutaan yah (per bulan)," ucapnya.

Pada program ini, Rangga mengemban sebagai Koordinator Lapangan dan pendistribusi serta pencucian.

Baca Juga: Pelaksanaan MBG di Jakarta Belum Merata, Orang Tua Murid Kecewa

Ia kemudian mengontrol sebanyak 19 orang pekerja, di antaranya tim dapur berjumlah 15 orang, petugas distribusi 4 orang dan 2 orang office boy (OB).

"Kalau pagi saya kontrol kebersihan sudah sejauh mana dan porsi yang dipersiapkan karena hubungannya sama pengantaran," ujarnya.

Rumah dengan lokasi dapur yang hanya berjarak tak sampai 10 menit itu, membuat ia mudah menjangkau dan mengontrol.

Rangga bercerita, pada program ini ia bekerja selama delapan jam dalam sehari.

Baca Juga: Ibu-Ibu di Ancol Jakut Nilai Program MBG Belum Penuhi 4 Sehat 5 Sempurna

Tetapi, Rangga perlu bangun pagi, setidaknya pada waktu subuh. Jadwal kontrol semua distribusi tidak bisa ia lewatkan.

"Tinggal di sini, saya pulang pergi gak sampai satu menit, subuh jam 04.00 saya kesini lagi (dapur)," katanya.

Sterilisasi dan pendistribusian membuat harus ekstra disiplin. Sebab, MBG tidak akan berjalan apabila tidak ia perhatikan.

"Ya, di sini kan tersedia 3000 wadah atau nampan makanan, ada juga dua mobil Grand Max yang sudah dimodifikasi buat angkut paket yang dibagikan, jadi harus diperhatikan sterilisasi dan pendistribusiannya," ujar Rangga.

Tags:
MBGkabupaten bekasiProgram Makan Bergizi Gratis

Ihsan Fahmi

Reporter

Firman Wijaksana

Editor