PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Kabupaten Pandeglang masih menjadi daerah termiskin di Banten selama dua periode dipimpin Bupati-Wakil Bupati Pandeglang, Irna Narulita-Tanto Warsono Arban.
Berdasarkan data BPS Banten pada 2016 hingga 2024, angka kemiskinan Pandeglang paling tinggi daripada tujuh daerah lain di Banten.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pandeglang, Sutoto mengungkapkan, upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut terus dilakukan.
Pihaknya juga menargetkan angka kemiskinan dapat ditekan di bawah 9 persen, bahkan diharapkan mencapai angka 8 persen pada 2025.
Baca Juga: Polisi Buru Pemasok Uang Palsu di Pandeglang
"Kami akan terus berupaya dalam menurunkan angka kemiskinan di Pandeglang. Kami juga optimis dengan berbagai strategi yang dilakukan, angka kemiskinan dapat terus menurun," kata Sutoto, Selasa, 7 Januari 2025.
Sutoto mengungkapkan, satu di antara upaya dalam menurunkan angka kemiskinan dengan verifikasi dan validasi data yang dilakukan secara intens dan menyeluruh.
"Verifikasi data dilakukan secara menyeluruh mulai dari tingkat Kabupaten Pandeglang, yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani program penanggulangan kemiskinan, hingga tingkat kecamatan yang melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), serta di tingkat desa yang melibatkan operator desa," ujarnya.
Sutoto menjelaskan, angka pengangguran terbuka berkontribusi signifikan terhadap peningkatan angka kemiskinan di Pandeglang.
Baca Juga: Stok Blanko E-KTP Menipis, Disdukcapil Pandeglang Batasi Layanan
"Dari data yang terverifikasi dan tervalidasi akan menunjukkan beban pengeluaran masyarakat. Mereka yang menganggur tentu akan mengalami peningkatan beban pengeluaran," jelasnya.
Untuk itu, Sutoto menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) berbasis rumah tangga maupun individu.
"Program bantuan sosial dari pemerintah pusat yang bertujuan untuk meringankan beban pengeluaran warga yang masuk dalam kategori rumah tangga miskin akan terus dilanjutkan," bebernya.
Selain itu, Pemkab Pandeglang juga akan mendorong strategi dan kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai upaya mengurangi angka kemiskinan.
Baca Juga: Libur Nataru Sudah Lewat, Harga Cabai di Pasar Badak Pandeglang Masih Tinggi
"Oleh karena itu, strategi pemberdayaan ini akan difokuskan pada usia produktif melalui pelatihan, penyediaan peralatan, modal, serta pendampingan agar masyarakat dapat terlepas dari jeratan kemiskinan," tuturnya.
Lebih lanjut, menurutnya, angka kemiskinan Pandeglang pada 2024 menurun daripada 2023. Ia mengatakan, penurunan angka kemiskinan secara makro turut berdampak pada penurunan kemiskinan ekstrem di Pandeglang.
"Angka kemiskinan ekstrem yang sebelumnya tercatat 1,34 persen kini berhasil menurun menjadi 0,78 persen. Artinya upaya-upaya yang dilakukan selama ini ada keberhasilan," ujarnya.