TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Bejat itulah kata yang tepat untuk seoang guru mengaji berinisial W berusia 40 tahun yang tega melakukan pelecehan seksual dengan menyodomi para muridnya. Bahkan korbannya pun mencapai puluhan anak .
Pelecehan seksual tersebut terjadi Kawasan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Kota Tangerang, Titto Chairil Yustiadi setelah pihaknya mendampingi korban menjalani visum et repertum pelaku melakukan sodomi setelah menggelar pengajian di majelis taklim.
Bahkan perlakuan bejat itu tidak dilakukan satu kali kepada para korbannya. Hingga bisa dilakukan berkali-kali terhadap satu korban. "Memang dilakukan beberapa kali setelah selesai melakukan pengajian di majelis taklim tersebut," beber Titto kepada kepada wartawan, dikutip Poskota pada Rabu, 8 Januari 2025.
Dijelaskan Titto, terdapat beberapa korban yang mendapatkan perlakuan tersebut selama beberapa kali. "Jadi beberapa kalinya ini karena laporan psikolog yang masih dalam proses, ini masih, karena kita nggak mau nanya berkali-kali ya ke si korban, jadi kita masih menunggu hasil psikologis," ujarnya.
Baca Juga: Pria Pengidap HIV/AIDS di Pandeglang Diduga Sodomi Bocah Laki-laki
Awalnya terbongkar kasus ini setelah tiga orang korban yang diduga disodomi pelaku melaporkan hal itu ke UPTD-PPA) Kota Tangerang. Lalu Mereka pun jalani visum et repertum.
Adapun dua korban lainnya yang turut melapor ke UPTD-PPA Kota Tangerang, mengaku tak sampai disodomi, namun alat kemaluannya sampai dipegang. Atas hal tersebut, kata Titto, pihaknya memberikan pendampingan kepada korban untuk menjalani visum.
"Jadi total dari lima orang korban yang sudah melaporkan ke UPTD-PPA, tiga orang kami lakukan visum. Karena memang kami duga tiga orang ini mendapat perlakuan sodomi," terangnya.
Setelah melakukan visum, lanjut Tito, nanti hasilnya aka dijadikan rujukan bagi pihak kepolisian untuk lebih dalam melakukan perkembangan kasus ini. "Jadi untuk memperkuat laporan polisi tersebut, jadi tiga orang yang mengadu ada dugaan sodomi, ini kita lakukan visum repertum," tuturnya.
Di samping itu, pihak UPTD-PPA juga telah melakukan penelusuran dengan menggali keterangan warga sekitar. Terkait pelecehan seksual yang dilakukan oleh W. Hal ini untuk memastikan apakah ada korban lainnya yang diperlakukan serupa oleh pelaku.
"Jadi kami melakukan penelusuran, kami lakukan komunikasi dengan warga setempat di Kelurahan Sudimara Selatan," imbuhnya.
Dari hasil penelusuran itu, kata Titto, jumlah korban pelecehan seksual bertambah menjadi 36 orang. Rata-rata usia SD hingga SMA. Titto mengatakan, berdasarkan pengakuan para korban, mereka tak hanya dipegang alat kemaluan, namun sampai disodomi.
"Kemudian sampai tadi malam, kurang lebih kita duga ada 36 korban. Ada 36 korban, ini sedang masih kita dialami, jadi range usianya dari SD, SMP, SMA, yang klasifikasinya mulai dari kekerasan seksual berupa yang tadi, dipegang-pegang alat kelaminnya, sampai sodomi," tegasnya.