Polisi mengamankan lima selongsong peluru di lokasi kejadian penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak. Insiden ini menambah panjang catatan kasus penggunaan senjata api oleh aparat. (Sumber: Pinterest)

JAKARTA RAYA

TNI AL Bantah Penembakan Bos Rental Mobil karena Jadi Beking, tapi..

Senin 06 Jan 2025, 23:43 WIB

POSKOTA.CO.ID - Panglima Komando Armada TNI Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengakui jika anggotanya melakukan penembakan terhadap bos rental mobil Ilyas Abdurrahman di Res Area, KM 45 Tol Merak-Tangerang, Kamis, 2 Januari 2025 lalu.

Namun, dia menyangkal keterlibatan anggotanya sebagai beking pelaku penggelapan mobil.

"Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan," kata Denih saat konferensi pers di Koarmada Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2025.

Menurut Denih, kasus ini bermula pada saat seorang anggota TNI AL berinisial Sertu AA, melakukan pembelian sebuah mobil, Honda Brio dengan plat nomor B 2696 KZO, dengan harga Rp135 juta.

Baca Juga: Senjata yang Tewaskan Bos Rental Mobil Merupakan Resmi Inventaris Ajudan

Mobil itu didapatnya market place sosial media, lalu Sertu AA melakukan pertemuan dengan penjual mobil berinisial RH.

Namun rupanya RH tidak bisa menunjukan surat-surat kepemilikan seperti BPKB dan STNK.

RH hanya meyakinkan bahwa kelengkapan surat menyusul setelah menerima DP senilai Rp40 juta melalui perantara seseorang berinisial SJ.

Setelah transaksi itu, Sertu AA langsung membawa mobil tersebut. Angka Rp40 juta tersebut diketahui dari adanya bukti transfer.

"Sebetulnya harga itu juga belum selesai. Tadi kan bukti transfer DP Rp40 juta dan itu ada di dalam pembelian itu, kan awalnya dari online seharga Rp 135 juta," terang Denih.

Kemudian setelah transaksi uang muka selesai, Sertu AA membawa mobil itu.

Setibanya di rest area KM 45, Tol Tangerang-Merak, Ilyas dan Agam Muhammad pemilik sah mobil yang merupakan korban tewas, langsung menghampiri Sertu AA.

Hal itu berkat deteksi GPS yang ada di mobil tersebut. Setidaknya ada tiga 3 buah GPS di mobil tapi hanya satu GPS yang masih aktif.

Dalam pertemuan itu, Ilyas mencoba berbicara secara baik-baik dengan Sertu AA, bahwa mobil Honda Brio yang digunakannya merupakan milik rentalnya.

Salah Tanggap

Namun KLK B, yang diduga salah tanggap, melihat Ilyas merangkul Sertu AA dan langsung menabrakkan mobilnya ke arah kerumunan.

Lanjut Denih, KLK B menabrakkan mobilnya ke kerumunan karena dia mengira Sertu AA sedang dikeroyok.

Tidak lama dari itu, peristiwa penembakan yang menewaskan Ilyas dan melukai korban lainnya berinisial R terjadi.

Korban R mengalami luka tembak di bagian tangan sementara Ilyas meninggal dunia di tempat.

"Awalnya di lokasi itu. Kemudian diamankan ke indomaret itu dari hasil CCTV itu. Jadi dua orang ditembak oleh satu orang di posisi, bukan di dalam," ungkap Denih.

Dalam kasus ini, mobil Brio yang menjadi sengketa merupakan hasil penggelapan yang dilakukan oleh seorang pria berinisial AS.

Diketahui, AS merupakan pelaku penggelapan mobil milik Agam yang merupakan anak dari korban Ilyas.

Selanjutnya AS menitipkan mobil tersebut kepada IH, yang sebelumnya juga ikut membantu AS dalam pembuatan identitas palsu untuk menyewa kendaraan.

Tags:
bekingTNI ALpenembakan bos rental mobilbos rental mobil ditembak

Ali Mansur

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor