POSKOTA.CO.ID - Seorang mahasiswa yang juga sebagai Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat menjadi korban pengeroyokan puluhan oknum polisi Polda Sulbar.
Atas adanya kejadian itu, Kapolda Sulawesi Barat Irjen R Adang Ginanjar meminta maaf seusai anggotanya melakukan pengeroyokan sejumlah kader HMI
Irjen Adang menegaskan akan bertindak tegas kepada anggota polisi yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.
“Atas nama Kapolda dan staf, saya menyampaikan permohonan maaf. Jika ada anggota melanggar, saya pastikan akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” kata Adang saat aksi massa HMI di Mapolres Mamuju dikutip Poskota pada Jumat, 3 Januari 2025.
Baca Juga: Polisi Keroyok Kader HMI di Mamuju gegara Tak Terima Ditegur Temui Pacar di Asrama Putri
Ia meminta kepada para massa HMI untuk menyerahkan dan mempercayakan penanganan anak buahnya dalam kasus dugaan pengeroyokan tersebut.
“Kepada adik-adik mahasiswa, tidak perlu takut. Saya pastikan kasus ini akan kami proses,” katanya.
Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Slamet Wahyudi mengatakan saat ini ada tujuh anggota yang telah diamankan dan diberi sanksi penempatan khusus (patsus).
Ketujuh anggota tersebut masih terus menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Sulbar atas kasus pengeroyokan terhadap mahasiswa HMI.
Baca Juga: VIRAL Video Satpam Kebun Raya Bogor Dikeroyok Rombongan Pengunjung, Netizen: SDM Rendah
“Ada tujuh orang yang sekarang diproses,” kata Slamet.
Ia juga menegaskan akan menindak tegas sejumlah polisi yang terlibat dan sudah mendapatkan perintah langsung dari Kapolda Sulbar.
“Kita institusi Polri, khususnya Polda Sulbar, perintah Pak Kapolda siapapun yang terlibat langsung ditindak tegas,” ucapnya.
Aksi pengeroyokan itu bermula dari seorang anggota polisi yang menemui sang kekasih di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM Mateng) pada malam hari.
Baca Juga: Tukang Jahit Tewas Diduga Dikeroyok, UPTD Pasar Baru Cikarang Bilang Begini
Karena sudah malam hari, korban yakni kader HMI itu pun menegur anggota. Namun, polisi itu tak terima akhirnya keduanya terlibat cekcok.
“Anggota ini apel ke pacarnya, ditegur karena sudah kemalaman. Ini kan soal etika kesopanan, di situlah terjadi keributan,” pungkasnya.
Hingga akhirnya, anggota polisi itu menghubungi anggota lainnya dan tak lama puluhan anggota polisi datang ke asrama, terjadilah pengeroyokan.
Akibat dari pengeroyokan itu, korban mengalami luka yang cukup parah di bagian wajah dan patah tulang hidung.