Agam Muhammad Nasrudin (26), anak salah seorang korban penembakan di RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis, 2 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Veronica Prasetyo)

JAKARTA RAYA

Kronologi Aksi Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Pelaku Diduga Anggota TNI

Kamis 02 Jan 2025, 16:52 WIB

POSKOTA.CO.ID - Aksi penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Desa Paburuan, Kecamatan Jayanti, Tangerang pada Kamis, 2 Januari 2024.

Dalam aksi penembakan itu akibatnya terdapat korban berjumlah 2 orang yakni IAR berusia 48 tahun dan RAB berusia 60 tahun.

Anak dari IAR, Rizky Agam berusia 28 tahun mengatakan sang ayah meninggal dunia saat ditembak seusai berusaha mengamankan mobil milik ayahnya.

Pada 31 Desember 2024 lalu, mobil milik ayahnya disewa oleh seorang penyewa yakni Ajat untuk rentan waktu selama tiga hari.

Baca Juga: Polisi Amankan 5 Selongsong Peluru di TKP Penembakan Rest Area Tol Tangerang-Merak

“Kejadian itu bermula saat mobil kami disewa oleh penyewa dengan nama Ajat Sudrajat yang menyewa dari 31 Desember 2024, estimasi sewa selama 3 hari,” kata Rizky kepada wartawan yang dikutip Poskota pada Kamis, 2 Januari 2025.

Namun, saat keesokan harinya IAR mendapatkan notifikasi bahwa GPS yang terpasang pada mobil rental itu dicabut. Sehingga, menimbulkan kecurigaan mobilnya akan digelapkan.

Akhirnya korban berangkat untuk menelusuri mobilnya itu ke daerah Pandeglang, Banten dan ditemani oleh tujuh orang.

“Kami berangkat tujuh orang dari sini (Rajeg, Tangerang) menuju Pandeglang. Sesampainya disana, kami berpapasan dengan mobil kamu yang disewa itu di daerah Suketi. Tapi ternyata mobil sudah berpindah tangan.” katanya.

Baca Juga: Kena Tembak di Dada, Korban Lari ke Indomaret Rest Area Tol Tangerang-Merak

Ketika, korban sudah berhasil menghentikan mobil itu, justru yang keluar dari mobil itu seorang pria yang membawa senjata api.

Dalam kondisi tersebut, akhirnya korban dan dua anaknya tidak berani untuk mengambil tindakan dan memilih untuk membiarkan terduga pelaku untuk melarikan diri.

“Karena kami takut. Jadi kita sebagai warga sipil gak berani ambil tindakan, akhirnya kita beri ruang untuk dia lari, jadi dia kabur,” katanya.

Namun, tak disangka ternyata pria yang berada di dalam mobilnya itu dikawal oleh satu mobil. Akhirnya, IAR menghubungi Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk meminta bantuan mengamankan mobilnya.

Baca Juga: Korban Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak Ditolak Saat Minta Bantuan ke Polsek Cinangka Cilegon

“Karena kami khawatir akhirnya kami hubungi Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) dan tim ARMI berangkat dari Tangerang ke lokasi kami,” ucapnya.

Saat di Rest Area Tangerang-Merak, korban dan tim ARMI langsung menyergap mobil rental tersebut dan saat dalam situasi menegangkan itu, terdengar suara tembakan sebanyak lima kali.

Selain IAR, terdapat satu orang korban yakni anggota ARMI berinisial RAB berusia 60 tahun terkena tembakan.

“Ternyata ayah saya yang tertembak. Ayah saya jadi korban, ada satu korban lagi anggota ARMI,” ucapnya.

Baca Juga: Pelaku dan Korban Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-merak Sempat Kejar-Kejaran

Rizky Agam pun berusaha mengamankan mobilnya itu dan terduga pelaku melarikan diri bersama mobil rentalnya itu.

“Si yang bawa mobil rental milik kami itu sempat bilang ‘Saya tembak saya tembak’ ternyata beneran ditembak tapi sama orang yang ada di mobil Sigra. Karena kami panik akhirnya langsung bubar. Saya juga langsung ke ayah saya karena ketembak,” ujarnya.

Mobil yang dibawa kabur oleh terduga pelaku itu akhirnya ditinggalkan di pinggir tol wilayah Balaraja Timur.

“Mobilnya (rental) tetap dibawa pas abis nembak itu. Tapi ditinggal di wilayah Balaraja Timur," katanya.

Baca Juga: Penembakan di Rest Area Tangerang-Merak, Pelaku Diduga Anggota TNI

Agam Muhammad Nasrudin kakak Rizki mengatakan sebelum penembakan terjadi, pelaku sempat mengaku berasal dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU).

"Iya saya dengar, katanya (pelaku penembakan) saya anggota TNI AU itu waktu di Saketi," ucapnya.

Tags:
Tol Tangerang-Merakpenembakan

Iko Sara Hosa

Reporter

Iko Sara Hosa

Editor