POSKOTA.CO.ID - Direktur PAM Jaya, Arief Nasrudin membenarkan terjadinya kondisi air kotor dan keruh yang terjadi di beberapa wilayah di Jakarta Utara.
Ia pun telah menyampaikan informasi gangguan layanan kepada para pelanggan. "Saat ini kami sedang melakukan pekerjaan pembersihan jaringan distribusi Jatiluhur Hilir pada 17-18 November 2024 pukul 00.00-24.00 WIB," kata Arief, Rabu, 18 Desember 2024.
Terkait hal ini, Arief meminta maaf dan mengimbau kepada pelanggan melakukan langkah-langkah yaitu membuka air keran beberapa saat.
"Agar bisa mendorong sisa-sisa endapan keluar hingga air keluar jernih dan siap digunakan," kata dia.
Tuding Akibat Pipa Bocor karena Usang
Humas PAM Jaya, Gatra Vaganza mengatakan keruhnya air layanan yang dialami beberapa pelanggan di wilayah Jakarta Utara dikarenakan adanya pekerjaan pembersihan jaringan.
Hal itu untuk menyelesaikan masalah air keruh yang masih terjadi di beberapa wilayah di Jakarta Utara. Permasalahan air yang keruh khususnya di wilayah Jakarta Utara ini disebabkan karena masih adanya pipa-pipa lama, juga ada beberapa pipa yang bocor.
"Sebetulnya salah satu kemungkinan besarnya adalah pipa itu bocor," kata Gatra saat dikonfirmasi.
Pekerjaan pembersihan jaringan ini, kata Gatra, merupakan langkah PAM Jaya menangani masalah itu. Menurutnya, pekerjaan itu dilakukan setelah adanya penambahan pipa dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Bekasi.
"Karena ini ada tambahan suplai, jadi ada tambahan pipa baru, kan, akhirnya masuk ke pipa existing kami. Nah, sebenarnya saat melakukan pergantian atau perbaikan pipa idealnya akan dilakukan flushing," kata dia.
Metode flushing ini dilakukan dengan membuang air kotor akibat bercampurnya tanah sisa pengerjaan. Agar air kembali bersih, flushing ini juga harus dilakukan oleh warga dengan terus membuka keran air untuk membuang endapan tanah. Hal inilah yang membuat air menjadi keruh.
Gatra mengatakan saat ini PAM Jaya tengah mengebut proses perbaikan pipa yang mengalami bocor. Satu di antaranya pipa yang berada di Kampung Melayu.
Menurutnya seluruh jaringan pipa-pipa baru yang ditargetkan untuk seluruh wilayah di DKI rampung pada 2030. Jika telah rampung, bisa dipastikan air dari PAM Jaya bisa langsung dikonsumsi masyarakat.
"Sebenarnya kalau pipanya aman-aman aja sih, enggak ada masalah. Tapi, kan, kita juga mengakui ada titik pipa yang bocor gitu, nah yang bocor ini menyebabkan adanya intrusi tanah," ucap Gatra.
Dengan kondisi ini, kata Gatra, PAM Jaya belum berani menyatakan jika air layanan yang dialirkan ke pelanggan siap untuk dikonsumsi. Sebab, selain adanya intrusi tanah, bisa jadi belum ada kesiapan pipa yang food grade.
Ia mencontohkan seperti di rumah susun (rusun) Pesakih, Jakarta Barat, di mana air dari PAM Jaya tidak diperkenankan untuk langsung dikonsumsi karena pipa masih menggunakan yang lama.
"Contoh kaya di Rusun Pesakih, itu kan disuplai IPA Mookervaart. Mookervaart itu notabenenya baru, IPA-nya baru, itu sebenarnya bisa langsung diminum. Tapi karena di rusun Pesakih itu pipanya belum food grade kita enggak berani menyatakan air bisa langsung dikonsumi. Karena kan kualitas pipanya bukan food grade," kata dia.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.