POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sedang menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorlogi.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, OMC sangat berpengaruh terutama untuk mengendalikan hujan yang dapat berpotensi menimbulkan banjir.
Bencana hidrometeorologi yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem, cukup mengancam nyawa manusia. Pada 2022, dua orang dilaporkan meninggal dunia terkena banjir.
"Tahun 2022, dilaporkan dua orang meninggal dunia karena banjir dampak bencana hidrometeorologi," kata Yohan saat dihubungi, Senin, 16 Desember 2024.
Pada 2023, lima warga dilaporkan luka ringan dan empat orang luka berat, karena pohon tumbang. Lalu satu orang luka ringan dan satu luka berat oleh longsor.
Sementara pada 2024, delapan orang mengalami luka ringan dan satu orang luka berat terkena pohon tumbang. Lalu satu orang luka ringan akibat luka ringan, dan satu luka ringan terdampak longsor.
Dari hasil pantauan BPBD DKI Jakarta, ada 25 kelurahan di Jakarta rawan bencana hidrometeorologi, yakni:
- Kelurahan Pademangan Barat
- Kelurahan Rorotan
- Kelurahan Pluit
- Kelurahan Rawa Buaya
- Kelurahan Tegal Alur
- Kelurahan Kedoya Selatan
- Kelurahan Kedoya Utara
- Kelurahan Kembangan di Jakarta Barat
- Kelurahan Pondok Labu
- Kelurahan Cipete Utara
- Kelurahan Petogogan
- Kelurahan Cipulir
- Kelurahan Pondok Pinang
- Kelurahan Bangka
- Kelurahan Jati Padang
- Kelurahan Pejaten Timur
- Kelurahan Ulujami di Jakarta Selatan
- Kelurahan Rambutan
- Kelurahan Cawang
- Kelurahan Cililitan
- Kelurahan Cipinang Melayu
- Kelurahan Kebon Pala
- Kelurahan Makasar
- Kelurahan Bidara Cina
- Kelurahan Kampung Melayu
Yohan memastikan, berkat modifikasi cuaca yang telah dilakukan beberapa hari, 25 kelurahan terdiri dari 167 RT di wilayah Jakarta, tidak tergenang.
"Jadi ada 25 Kelurahan 167 RT itu di Pergub Nomor 13 Tahun 2021 tentang kontigensi bencana ya, itu kan seringkali terjadi genangan," ujarnya.
"Nah indikatornya keberhasilan OMC itu adalah selama pelaksanaan OMC tidak ada satupun dari 25 Kelurahan itu yang tergenang. Jadi itu indikator suksesnya kami ya yang tadinya tergenang ini jadi tidak tergenang," katanya menambahkan.
Namun, BPBD DKI Jakarta mengingatkan masyarakat tetap waspada, baik sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.
"Seperti selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan BPBD DKI Jakarta serta perhatikan peringatan dini tentang potensi hujan lebat, angin kencang, tinggi muka air sungai atau gelombang tinggi," ucapnya.
Masyarakat juga diimbau untuk menyiapkan tas siaga yang berisikan peralatan darurat, seperti obat-obatan hingga dokumen penting dan sejenisnya.
"Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, masyarakat dapat mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda akibat bencana hidrometeorologi," paparnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.