Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Pemprov DKI Ambil Langkah Antisipasi

Rabu 18 Des 2024, 09:47 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat. (Poskota/Pandi)

Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat. (Poskota/Pandi)

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan berbagai upaya dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi, seperti genangan akibat curah hujan tinggi dan banjir rob.

Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta untuk memantau perkembangan kondisi cuaca, serta memberikan pembaruan informasi kepada masyarakat secara berkala.

Ia mengatakan, sinergi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilakukan guna mempercepat penanganan banjir rob, diantaranya Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), serta satuan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI.

"Melalui sinergi ini kita telah menyiagakan perahu karet dan perahu sekoci PE (polyethylene) untuk transportasi warga setempat. Ada juga pompa polder, pompa mobile, pompa stasioner, dan satgas perbantuan untuk mempercepat penanganan banjir rob. Kami juga sudah memberikan bantuan nasi box dan air mineral untuk makan pagi, siang, dan malam," kata Teguh saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024.

Ia melanjutkan, penanganan banjir rob jangka panjang dilakukan melalui pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di 12 titik lokasi dengan panjang keseluruhan mencapai 39 kilometer.

Rinciannya, dari total panjang tersebut, kewenangan Pemprov DKI Jakarta mencakup 21 kilometer. Sepanjang 8,2 kilometer sudah terbangun dan 12,8 kilometer belum terbangun.

"Sisi lainnya, sepanjang 18 kilometer merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu 14,7 kilometer sudah terbangun dan 3,3 kilometer belum terbangun. Pembangunan ini ditargetkan rampung pada 2030," ujarnya.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah melaksanakan dua kali Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yaitu Tahap I pada 7-9 Desember dan Tahap II pada 13-16 Desember. Nantinya, OMC akan dilanjutkan sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran.

Teguh mengatakan, operasi ini bertujuan mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta, serta menurunkan risiko banjir dan genangan.

Seperti pada OMC Tahap l, terbukti mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67 persen di beberapa wilayah Jakarta.

Plt Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin mengungkapkan, durasi terjadi rob dapat bervariasi dari beberapa faktor, seperti siklus pasang surut, topografi wilayah, dan kondisi cuaca.

Berita Terkait
News Update