Masyarakat Pesisir Utara Alami Gatal-Gatal Dampak Banjir Rob, Pemprov DKI Dirikan Posko Kesehatan

Selasa 17 Des 2024, 22:32 WIB
Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi saat konferensi pers soal penanganan banjir rob di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Desember 2024. (Poskota/Pandi Ramedhan)

Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi saat konferensi pers soal penanganan banjir rob di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Desember 2024. (Poskota/Pandi Ramedhan)

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan layanan posko kesehatan bagi warga yang terdampak banjir pesisir (rob).

Posko kesehatan ini didirikan untuk menanggapi banyaknya masyarakat yang mulai mengalami penyakit kulit khususnya gatal-gatal efek banjir rob.

"Kami siagakan Dinas Kesehatan untuk kebutuhan layanan," kata Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Desember 2024.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bersama OPD terkait seperti BPBD DKI Jakarta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat soal bahaya banjir rob.

"Karena kadang-kadang rob itu juga banyak anak-anak, kayak tempat bermain aja, kayak Dufan malah gitu kan. Nah ini mencoba, tapi mungkin sampai dengan saat ini saya belum persis tahu laporannya," tuturnya.

Terpisah, Wali Kota Jakarta Utara (Jakut), Ali Maulana Hakim mengatakan beberapa masyarakat memang mulai mengalami gatal-gatal. Namun, ia tak merinci berapa jumlah masyarakat di Jakut yang terdampak penyakit kulit.

"Hanya gatal-gatal aja. Karena ini kan bukan terendam lama ya. Yang banyak itu karena aktivitas, kebetulan rob ini kejadiannya yang aktivitas, dari jam 8 sampai jam 2 sampai jam 3 baru surut, jadi memang harus basah-basah," ujarnya.

Pihaknya telah menyiapkan posko kesehatan yang ditempatkan di beberapa titik lokasi rawan, seperti Muara Angke.

"Pelayanan ada. Nah kita kan standby disitu, jadi kalau memang banyak yang minta berobat salah satunya gatal-gatal," tuturnya.

Ali memastikan belum ada warga yang terdampak penyakit serius. Sejauh ini, masyarakat hanya mengalami gatal-gatal pada kulit.

"Terdampaknya baru penyakit kulit, karena mereka gak terendam lama. Beda dengan banjir permanen sehari dua hari tiga hari, ini kan rob ya," jelasnya.

Berita Terkait
News Update