POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pembangunan tanggul pantai sepanjang 39 kilometer di wilayah pesisir utara rampung pada 2030.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa saat ini masih terdapat 16,1 kilometer tanggul yang belum dibangun.
"Sebenarnya tanggul yang harus dibangun adalah 39 kilometer. Tapi ada yang belum terbangun, kurang lebih 16,1 kilometer," ujar Teguh dalam konferensi pers pada Selasa, 17 Desember 2024.
Pembangunan Giant Sea Wall menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, sedangkan pembangunan tanggul pantai dilakukan melalui kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat.
Baik Giant Sea Wall maupun tanggul pantai ini merupakan bagian dari program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang ditargetkan selesai pada 2030.
Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin, menambahkan bahwa dari total tanggul yang belum dibangun, sepanjang 12,8 kilometer dikerjakan oleh Pemprov DKI, sementara 3,3 kilometer menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.
"Saat ini pembangunan tanggul pantai sepanjang 4 kilometer sudah berjalan. Saya lihat kemarin sudah ada pondasi yang dipasang, tinggal pengecoran ke atas," jelas Ika.
Tanggul Mitigasi dan Saluran Drainase
Selain pembangunan tanggul pantai, Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun tanggul mitigasi sebagai langkah pencegahan banjir rob.
Setelah tanggul mitigasi rampung, pihaknya akan melanjutkan pembangunan saluran drainase.
Saluran drainase ini berfungsi untuk mengalirkan air menuju tempat-tempat penampungan yang telah disiapkan.
"Setelah tanggul mitigasi terbangun, akan dibuat saluran drainase menuju tampungan yang dilengkapi pompa stasioner maupun pompa mobile," ujar Ika.