Lahan pemakaman di Jakarta. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Jakarta

Krisis Lahan Pemakaman Bayangi Jakarta, Pakar: Jangan Hanya Mikirin Hidup, yang Mati Harus Dipikirkan

Senin 09 Des 2024, 13:57 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna menyoroti permasalahan krisis lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang masih membayangi kota Jakarta.

Krisis lahan pemakaman di Jakarta sudah lama terjadi. Bahkan, banyak TPU yang sudah tidak menerima pemakaman sebelum akhirnya menerapkan tumpang tindih hingga tiga tumpuk.

“Sebetulnya sudah banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan, bagaimana mengatasi keterbatasan lain ini untuk dipecahkan. Nah jawabannya itu sudah banyak,” ujar Yayat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin, 9 Desember 2024.

Yayat mengatkan, sejauh ini sudah ada beberapa solusi yang tersedia untuk mengatasi keterbatasan lahan, di antaranya, bagi mereka yang tingkat ekonominya mampu bisa memilih atau mengambil tempat pemakaman yang ditawarkan oleh pengembang.

Saat ini, ada beberapa pilihan tempat pemakaman bagi tingkat ekonomi atas, yakni San Diego Hills Memorial Park, Al-Azhar Memorial Garden, Raudlatul Jannah Memorial Park di Karawang, Heaven Memorial Park di Bogor.

"Sementara bagi kelompok-kelompok yang memang punya keterbatasan, ya pilihannya itu tadi. Mencari pemakaman-pemakaman khususnya di tanah-tanah wakaf," jelasnya. 

Namun, ia berujar, ketersediaan tanah wakaf untuk pemakaman sudah sangat terbatas, karena tidak bisa disentuh pemerintah daerah. Hanya saja, hal tersebut bisa diserahkan pengelolaannya atau diupayakan kerja sama dengan daerah penyanggah, seperti Bekasi dan Bogor. 

“Jadi memang sebagai catetan, bagi warga yang tinggal di Jakarta, jangan mikirin hanya yang hidup, yang mati pun harus dipkirkan,” ungkapnya.

Solusi selanjutnya, menurut Yayat, yaitu memanfaatkan kembali makam-makam yang sudah lama dan ahli warisnya sudah tidak mengurus lagi. Artinya ahli waris dari makam itu sudah jarang mengurus, tidak bayar iuran bahkan tidak tercatat. Lalu solusi lain adalah dengan melakukan penataan ulang di pemakaman, tentunya dengan mendata bagi pemakaman-pemakaman yang masih terbuka.

"Saya kira DKI pun sudah mulai menambah beberapa lahan pemakaman baru, untuk perwilayah, bagusnya perwilayah ya timur, barat, utara gitu,” beber Yayat.

Kendati begitu, Yayat menyebut hal yang juga penting dilakukan adalah memperbaiki pendataan yang akurat, termasuk menyediakan pusat informasi atau crisis center untuk menjawab kebutuhan akan lahan pemakaman.

Menurutnya, umat muslim dan kristen merupakan pihak yang begitu membutuhkan pemakaman. Sebab keyakinan lainnya bisa melaksanakan crematorium pada jenazah.

“Jadi memang sebagai catatan, bagi warga yang tinggal di Jakarta, jangan hanya mikirin hidup, yang mati pun harus dipikirkan,” ujarnya.

Dapatkan update berita terbaru dan breaking news setiap hari dari Poskota. Ikuti saluran WhatsApp Poskota serta Google News Poskota.

Tags:
Lahan Pemakamanpemakamanpengamat-tata-kota

Ali Mansur

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor