Kejadian banjir bandang telah melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 4 Desember 2024 pagi. (X/@infomitigasi)

Nasional

Video Banjir Bandang Sukabumi Viral di Media Sosial, Tim Gabungan Langsung Evakuasi Korban

Rabu 04 Des 2024, 21:23 WIB

POSKOTA.CO.ID – Peristiwa banjir bandang Sukabumi terekam oleh beberapa video yang viral di media sosial. Di dalamnya terdapat kengerian saat meluapnya aliran air di beberapa lokasi.

Kejadian banjir bandang tersebut telah melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 4 Desember 2024 pagi.

Akibatnya, sejumlah rumah terendam hingga mobil yang hanyut karena terbawa arus air yang deras.

Dampak Banjir Bandang Sukabumi

Salah satu video yang viral di media sosial adalah detik-detik pengendara mobil yang terjebak hingga terbawa hanyut.

Dalam rekaman video yang beredar di X (Twitter) lewat @txtdarisukabumi, sebuah mobil terlihat nekat menerjang arus deras akibat luapan Sungai Cikaso.

Mobil tersebut nekat menerjang banjir dengan arus yang cukup besar. Namun, air Sungai Cikaso yang meluap dengan arus yang deras membuat mobil tersebut tak mampu melewatinya.

Warga sekitar yang ikut menyaksikannya meminta pengendara untuk tetap berusaha melajukan kendaraan. Namun akhirnya, mobil itu pun terguling dan hanyut terbawa derasanya air.

Mobil yang terseret beberapa meter itu membuat warga panik karena masih terdapat pengendara yang terjebak di dalamnya. 

Beruntungnya, pengendara tersebut berhasil diselamatkan usai terjebak akibat menerjang derasnya aliran sungai yang meluap tersebut.

20 Kecamatan Terdampak Banjir hingga Longsor

Mengenai banjir bandang tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena menyebut sebanyak 27 desa di 20 kecamatan di Sukabumi, Jawa Barat yang terdampak.

"Selama dua hari terakhir, Kabupaten Sukabumi diguyur hujan deras yang merata di seluruh wilayah. Akibatnya, 20 kecamatan dan 27 desa terdampak bencana," ujarnya.

Deden menjelaskan, terdapat dua kecamatan yang terdampak parah. Di Pabuaran tercatat sekitar 70 rumah yang mengalami dampak akibat bencana banjir.

Sementara di Kecamatan Gegerbitung, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) masih mencari korban yang diduga tertimbun longsor.

Akibat bencana alam ini, akses jalan Provinsi Baros-Sagaranten juga dilaporkan terputus. Jalur sabuk Geopark Ciletuh juga mengalami dua titik terdampak. 

Satu jalur yang berada di Simpenan-Loji terputus total, dan beberapa jembatan nyaris putus diakibatkan luapan banjir.

Polri Turun Evakuasi Korban Banjir Bandang

Banjir bandang tersebut menyebabkan sejumlah wilayah terisolasi. Akhirnya, Polri ikut mengevakuasi warga korban banjir bandang Sukabumi. 

Ketinggian air yang mencapai 80 hingga 90 sentimeter ini mengakibatkan permukiman warga tergenang, dan membuat beberapa akses jalan terputus. 

Salah satu area yang terdampak parah ialah Kampung Rangcabungur. Di sana, gang-gang sempit tergenang air hingga mencapai tinggi pinggang orang dewasa.

Kasat Samapta Polres Sukabumi, AKP Dadi yang memimpin langsung evakuasi, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan BPBD ialah keterbatasan akses.

"Kami menggunakan perahu karet untuk menjangkau ibu dan bayi yang terjebak di dalam rumah mereka. Beruntung, semua berhasil diselamatkan," ujar Dadi dalam keterangan tertulisnya.

Evakuasi korban mulai sekitar pukul 08.00 WIB. Tim gabungan tersebut harus melawan arus deras untuk menyelamatkan warga. 

“Kami harus berjalan melalui arus yang sangat deras. Sebagian besar yang berhasil diselamatkan adalah ibu dan bayi yang membutuhkan bantuan segera,” ungkapnya. 

Saat ini, tim gabungan masih fokus pada evakuasi dan penanganan bencana. Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena intensitas hujan yang tinggi.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Tags:
banjir-bandang-sukabumiluapan Sungai CikasoEvakuasi Korban Banjir Bandang

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor