Kasus dugaan pelecehan yang melibatkan IWAS, seorang penyandang disabilitas (foto/X)

NEWS

Kronologi Dugaan Pelecehan oleh Pemuda Disabilitas di NTB, Netizen Jadi Pro dan Kontra

Rabu 04 Des 2024, 02:32 WIB

POSKOTA.CO.ID - Dugaan pelecehan yang melibatkan IWAS (21), seorang penyandang disabilitas tanpa kedua tangan, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus menjadi sorotan publik.

Kasus ini memicu perdebatan di masyarakat, mengingat kondisi fisik IWAS yang memunculkan pertanyaan apakah ia benar-benar mampu melakukan tindak pelecehan tersebut.

Kasus ini dilaporkan terjadi pada Senin (7/10/2024) di kawasan Taman Udayana, Mataram. IWAS dan korban, MA, diduga bertemu secara tidak sengaja di taman tersebut.

Pertemuan tersebut berlanjut ke serangkaian peristiwa yang membawa kasus ini ke ranah hukum.

Kronologi Dugaan Pelecehan

Menurut keterangan pendamping korban, Andre Saputra, insiden bermula ketika MA menangis setelah melihat pasangan berciuman di taman.

IWAS, yang melihat situasi tersebut, mencoba mengulik masa lalu korban dengan cara bertanya-tanya hingga akhirnya memojokkan MA secara emosional.

“IWAS mengancam akan menceritakan masa lalu korban kepada orang tuanya. Dalam kondisi tertekan, korban diminta untuk melakukan ritual mandi suci guna ‘membersihkan diri’ dari masa lalunya,” ungkap Andre pada Minggu (1/12/2024).

Ancaman itu kemudian membuat korban mengikuti keinginan IWAS. Keduanya disebut pergi ke sebuah penginapan, meski awalnya MA sempat menolak.

Di sana, IWAS diduga melancarkan aksinya dengan membaca mantra berbahasa Bali dan memaksa korban untuk membuka celana pelaku.

Reaksi Publik di Media Sosial

Kronologi kasus ini memecah opini publik. Sebagian percaya pada proses hukum yang sedang berjalan, sementara lainnya mempertanyakan logika di balik kejadian tersebut.

“Apakah dengan keterbatasan fisiknya, IWAS mampu mengintimidasi korban? Rasanya sulit dicerna akal,” tulis seorang warganet di akun X @bacottetangga.

Namun, ada pula yang mengingatkan untuk tetap mengedepankan proses hukum. “Aku percaya sama kata polisi, tapi penasaran kronologi detailnya gimana. Kasus ini cukup unik,” ujar komentar lain.

Beberapa netizen bahkan mengaitkan peristiwa ini dengan adegan di film atau drama yang menampilkan pelaku dengan disabilitas fisik sebagai manipulatif.

“Pernah lihat cerita serupa di drama. Pelaku memanfaatkan rasa iba korban,” tulis seorang warganet.

Polisi Lanjutkan Penyelidikan

Hingga kini, kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian Mataram. Publik diimbau untuk tidak menyebarkan asumsi yang belum terbukti, serta memberikan ruang bagi aparat penegak hukum untuk menyelesaikan kasus ini dengan adil.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Kronologi pelecehan NTBDugaan pelecehan IWASKasus viral IWAS

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor