POSKOTA.CO.ID - Beredar sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan seseorang diduga anggota polisi, Aipda Robig Zainudin menembak ke arah pengendara motor.
Kasus penembakan polisi kepada siswa berinisial GRO, SA dan AD yang merupakan siswa SMKN 4 Semarang kini tengah menjadi sorotan publik khususnya di media sosial.
Dalam peristiwa penembakan itu menewaskan GRO, sementara dua siswa lainnya yakni SA dan AD selamat dan dirawat di rumah sakit.
Melansir dari akun X @keesittt mengunggah video rekaman CCTV yang merekam kejadian detik-detik tembakan dilayangkan kepada ketiga siswa tersebut dalam suasana jalan yang sepi.
Dalam video tersebut 42 detik itu, tampak jalanan yang sepi, terduga pelaku polisi tengah menunggu duduk di atas motornya di pinggir jalan.
Tidak lama, akhirnya polisi itu langsung memindahkan motornya ke tengah jalan itu berdiri di tepi jalan dekat minimarket lalu menembakkan senjata api ke arah pengendara motor yang tengah melintas.
Kemudian, pelaku sempat terjatuh dan akhirnya dengan cepat mengendarai motornya untuk mengikuti motor para korban.
Dalam rekaman tersebut, tidak terlihat tawuran antar gengster atau kelompok remaja sesuai pernyataan yang disampaikan kepolisian setempat.
Menanggapi video rekaman CCTV itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan bahwa rekaman itu menjadi bahan bagian penyelidikan.
Ia meminta untuk keluarga dan masyarakat menunggu proses hukum yang saat ini tengah didalami. Sehingga, proses hukum akan terbuka kepada masyarakat.
“Penilaian video akan dilakukan oleh penyidik. Nanti, akan jelas saat sidang berlangsung. Proses ini akan transparan,” kata Kombes Pol Artanto pada awak media yang dikutip Poskota pada Selasa, 3 Desember 2024.
Video rekaman itu pun menjadi bukti kuat keluarga korban yang membantah pernyataan polisi sebelumnya yang mengatakan bahwa adanya perlawanan dari korban dan adanya tawuran.
“Kalau keterangan polisi alasan nembak karena pelaku tawuran melawan, ini ada videonya melawan atau tidak? Polisi kayak lagi mencegat,” kata salah seorang rekan korban.
Sebelumnya, Polisi menganggap bahwa mendiang GRO dan teman-temannya terlibat tawuran pada Minggu, 24 November 2024 dini hari dengan berboncengan bertiga dengan motor dan membawa senjata tajam.
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan follow WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.