Ilustrasi penipuan online. (Freepik/jannoon028)

TEKNO

Waspada! Mengenal Strategi Penipu Memiliki Banyak Nomor Rekening dan Alasan Sulit Ditangkap

Minggu 01 Des 2024, 21:27 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bagaimana bisa penipu memiliki banyak nomor rekening, namun tetap sulit untuk ditangkap meskipun sudah ada bukti yang jelas seperti nomor rekening dan nomor telepon korban?

Dari berbagai laporan korban, terlihat bahwa penipu sangat bebas melakukan aksi mereka. 

Mereka bisa membuat akun-akun palsu di Facebook. Misalnya, mengatasnamakan orang lain, dan kemudian membagikan konten seperti bagi-bagi hadiah atau investasi bodong. 

Tak jarang, banyak orang menjadi korban di platform seperti Telegram yang penuh dengan grup-grup penipuan. 

Dalam grup ini, penipu menawarkan hadiah atau komisi dengan iming-iming keuntungan besar. Namun akhirnya para korban kehilangan uang mereka. 

Bahkan setelah melapor, tidak sedikit yang mengeluh karena kasus mereka tidak berkembang.

Lalu, bagaimana sebenarnya para penipu ini bisa memiliki banyak nomor rekening? 

Dikutip dari kanal YouTube Owi M, ternyata mereka dapat memperoleh nomor rekening yang bisa digunakan melalui perdagangan rekening palsu yang beredar di Dark Web. 

Hal ini cukup masuk akal, mengingat banyak aktivitas ilegal yang terjadi di Dark Web. 

Selain itu, penipu juga bisa memanfaatkan rekening-rekening yang mereka bobol dari korban sebelumnya. 

Mereka kemudian menggunakannya untuk menerima dana dari para korban baru.

Apa yang Bisa Dilakukan Korban?

Setelah menjadi korban penipuan, banyak orang ingin agar uang mereka kembali.

Namun kenyataannya, hal tersebut sangat sulit dilakukan. Beberapa korban bahkan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian atau bank, namun tidak ada solusi. 

Dari pengalaman para korban yang sudah banyak, peluang untuk mendapatkan uang yang hilang sangat kecil. 

Lantas, apakah pihak bank atau kepolisian tidak bisa membantu?

Sebenarnya, pihak bank dan polisi memiliki prosedur tertentu yang membuat mereka tidak bisa langsung mengambil tindakan cepat. 

Jika korban mentransfer uang ke rekening penipu dengan kesadaran penuh sebelum menyadari penipuannya, maka bank menganggap transaksi tersebut sah. 

Bahkan meskipun laporan sudah diajukan ke bank, mereka tidak bisa langsung memindahkan dana dari rekening penipu ke rekening korban.

Karena itu memerlukan persetujuan kedua belah pihak atau keputusan pengadilan. 

Bank juga memiliki aturan yang melindungi kenyamanan dan privasi nasabahnya.

Mengapa Penipu Sulit Ditangkap?

Ketika uang sudah ditransfer ke rekening penipu, mereka tidak akan tinggal diam. 

Mereka biasanya akan segera memindahkan uang tersebut ke rekening lain atau dompet digital (e-wallet), lalu menarik uangnya dan mengganti akun e-wallet mereka. 

Dengan cara ini, mereka dapat menghilangkan jejak mereka dan melanjutkan aksi penipuan ke korban berikutnya.

Pihak kepolisian pun mengalami kesulitan dalam menangani kasus-kasus seperti ini.

Terutama karena penipu sering bekerja dalam kelompok yang terorganisir dengan sangat baik. 

Oleh karena itu, meskipun ada penyidikan, kemungkinan besar uang yang hilang tidak akan bisa kembali, bahkan jika penipu tertangkap sekalipun.

Apa yang Bisa Dilakukan Korban?

Bagi Anda yang pernah menjadi korban penipuan, satu-satunya jalan adalah melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwenang.

Baik itu kepolisian maupun bank, dan semoga ada tindakan lebih lanjut. 

Namun, kenyataannya, banyak korban yang harus mengikhlaskan uang mereka, meskipun itu sangat sulit.

Pemerintah memang menghimbau agar masyarakat segera melaporkan kasus penipuan, tetapi dalam praktiknya, prosesnya sangat lambat dan tidak selalu menghasilkan solusi.

Sekian informasi mengenai penipu online yang memiliki banyak rekening.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Tags:
Penipuan Onlinestrategi penipunomor rekening peniputips menghindari penipuanpenipuan di medsos

Neni Nuraeni

Reporter

Neni Nuraeni

Editor