POSKOTA.CO.ID - Saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan besar pada sektor pertanian. Hal tersebut karena generasi tua atau baby boomers yang menjadi petani, mengancam keberlanjutan produksi pangan dalam negeri.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan saat ini mayoritas petani di Indonesia berusia 41-51 tahun.
Pemerintah pun melalui Kementerian Pertanian meluncurkan program Petani Milenial.
Hal tersebut bertujuan untuk menarik minat generasi muda ke sektor pertanian, untuk menjadi penerus petani demi keberlanjutan produksi pangan.
Melalui program ini juga pemerintah menjanjikan insentif hingga Rp10 juta perbulan.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan akses ke teknologi modern, untuk mengatasi potensi krisis ketahanan pangan di masa depan.
Adapun beberapa keuntungan menjadi petani milenial yang bisa kamu dapatkan:
1. Meningkatkan Minat Generasi Muda Pada Sektor Pertanian
Saat ini minat generasi muda masih rendah untuk terjun ke sektor pertanian, hanya sekitar 21,93%.
Mayoritas pertanian saat ini merupakan generasi usia diatas 41 tahun. Hal tersebut dikhawatirkan berpotensi krisis regenerasi pada sektor pertanian.
Penyebab dari permasalahan tersebut karena anggapan profesi petani yang kurang menguntungkan secara finansial.
Dengan adanya program Petani Milenial hingga insentif Rp10 juta yang dijanjikan, diharapkan mengubah pandangan milenial terhadap industri pertanian yang lebih menjanjikan.
2. Program Milenial Dijanjikan Insentif Rp10 Juta
Untuk meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian, Kementerian Pertanian pun meluncurkan program Petani Milenial.
Ini menjadi langkah inovatif dengan menawarkan gaji sebesar Rp10 Juta per bulan.
Tak hanya itu, dalam program ini juga dilengkapi dengan pelatihan teknologi modern dalam upaya peningkatan produktivitas dan mengurangi risiko.
Selain itu diharapkan dapat membuka berbagai peluang baru di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan.
3. Mendorong Inovasi dan Digitalisasi Pada Sektor Pertanian
Pada program Petani Milenial ini mengusung inovasi teknologi dan digitalisasi pada sektor pertanian.
Contohnya pelatihan mengenai alat canggih seperti Internet of Things (IoT), drone, serta aplikasi manajemen pertanian.
Sehingga diharapkan para generasi muda yang terlibat dalam meningkatkan hasil panen dengan cara yang lebih efisien.
Dengan menggunakan alat modern yang memungkinkan para petani milenial dapat memantau kondisi lahan secara langsung.
Sehingga dapat mengelola penggunaan air dan pupuk lebih optimal. Serta dapat mengurangi risiko kerugian akibat perubahan iklim maupun serangan hama.
4. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Mengurangi Ketergantungan Impor
Dengan melibatkan generasi muda untuk terjun pada sektor pertanian, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan impor.
Semakin banyaknya petani milenial terlatih dan menguasai teknologi modern, diharapkan dapat memenuhi produksi kebutuhan pangan tanpa bergantung pada impor.
Sehingga diharapkan lahir petani-petani produktif dan terampil dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pangan.
5. Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Melalui program Petani Milenial, diharapkan dapat mengurangi krisis regenerasi, dimana peminat sektor pertanian ini lebih banyak pada usia 41 tahun keatas.
Sehingga selain peningkatan produktivitas, juga mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Pemerintah berharap generasi muda dapat .e gadlpai praktik pertanian yang efisien serta menjaga kelestarian lingkungan
Misalnya pemanfaatan pupuk organik dan pengelolaan sumber daya air.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan masa depan pertanian Indonesia semakin cerah dan berkelanjutan.
Dapatkan update berita terbaru dan breaking news setiap hari dari Poskota. Ikuti saluran WhatsApp Poskota serta Google News Poskota.